Menurut keterangan otoritas setempat, seperti dikutip dari kantor berita AFP, 21 orang terluka dalam serangan tersebut. Serangan pertama kali dimulai dengan ledakan bom bunuh diri dekat gedung kementerian.
Menlu Libya Tahar Siala mengatakan PNS senior yang tewas dalam serangan adalah Ibrahim al-Shaibi. Korban adalah seorang kepala departemen di Kemenlu Libya.
Dalam keterangan di media sosial, ISIS mengklaim serangan di Tripoli. ISIS menyebut bahwa "tiga prajurit khilafah" telah melancarkan serangan dengan sabuk bom bunuh diri dan senapan otomatis.
Menteri Dalam Negeri Fathi Bash Aqha mengakui bahwa Libya sedang dilanda "kekacauan keamanan" yang kondisinya "sudah di luar kendali." Situasi ini, menurutnya, telah menciptakan "lahan subur" bagi beroperasinya ISIS.
ISIS memanfaatkan kekacauan di Libya untuk menguasai kota Sirte pada 2015. Pasukan loyalis pemerintahan GNA yang didukung PBB merebut kembali kota tersebut pada Desember 2016. Pertempuran merebut Sirte berlangsung lebih kurang delapan bulan.
Setelah Sirte direbut, ISIS dan grup ekstremis lainnya mundur ke wilayah gurun untuk mengumpulkan kekuataan. September lalu, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri di Perusahaan Minyak Nasional Libya di Tripoli, yang menewaskan dua orang dan membuat 10 lainnya terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id