Petugas keamanan mengawal dua perempuan yang diyakini sebagai istri militan ISIS di kamp al-Hol, Suriah, 23 Juli 2019. (Foto: AFP/DELIL SOULEIMAN)
Petugas keamanan mengawal dua perempuan yang diyakini sebagai istri militan ISIS di kamp al-Hol, Suriah, 23 Juli 2019. (Foto: AFP/DELIL SOULEIMAN)

Militan Perempuan ISIS Diduga WNI Tewas di Kamp Suriah

Willy Haryono • 31 Juli 2019 09:40
Damaskus: Seorang perempuan yang diduga warga negara Indonesia dikabarkan tewas di kamp bernama al-Hol di Suriah. Kabar disampaikan kantor berita Hawar News Agency, belum lama ini.
 
Menurut keterangan manajemen kamp al-Hol, perempuan itu bernama "Sodermini" atau kemungkinan "Sudarmini" dalam ejaan Bahasa Indonesia. Dia disebut sebagai salah satu militan perempuan Islamic State (ISIS) yang ditampung di kamp usai kekhilafahan grup tersebut runtuh.
 
Bekerja sama dengan Pasukan Keamanan Internal, manajemen kamp menemukan jasad korban dan membawanya ke Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Kurdi.

Laporan forensik menyebutkan bahwa korban tewas akibat dipukuli dan disiksa sekelompok orang di kamp. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa Sudarmini juga tengah hamil enam bulan.
 
Hingga saat ini, manajemen kamp dan otoritas Kurdi belum mengetahui motif di balik kematian Sudarmini. Ayah korban diketahui bernama Sardi, dan ibunya Nasia.
 
kamp al-Hol, yang menampung ribuan keluarga tentara bayaran, telah menjadi lokasi terjadinya aksi kekerasan antar mantan kombatan ISIS. Sejumlah pengamat menilai para mantan militan ISIS ini berbahaya bak bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak jika tidak segera ditangani.
 
Sementara itu, sejumlah perempuan eks ISIS di Suriah telah mengungkapkan keinginan mereka untuk pulang ke Tanah Air. Pemerintah RI menegaskan mereka semua tidak bisa pulang begitu saja.
 
Para eks militan ISIS itu harus melewati berbagai proses verifikasi dan deradikalisasi. Tujuannya agar paham ekstremis yang mereka dapat saat bergabung ISIS tak dibawa kembali ke Tanah Air.
 
Kepala Staf Presiden Moeldoko menilai pemulangan eks ISIS relatif rumit dan tidak bisa dilakukan parsial. "Jadi bukan seperti memindahkan barang ini, tapi memindahkan persoalan, gitu," tegas Moeldoko, Juni lalu.
 
Baca: Pemulangan WNI Eks ISIS Rumit
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan