medcom.id, Teheran: Pelaku penyerangan yang menyerbut gedung Parlemen Iran di Teheran dan komplek makam Ayatullah Ruhollah Khomeini, diketahui sebagai anggota Islamic State (ISIS) rekrutan dari Iran.
"Enam pelaku penyerangan adalah warga Iran dan bergabung dengan Daesh (sebutan ISIS dalam bahasa Arab) dari beberapa wilayah di Iran," ujar Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran Reza Seifollahi, seperti dikutip AFP, Kamis 8 Juni 2017.
Ini adalah serangan pertama di Iran yang diklaim dilakukan oleh ISIS. Dalam beberapa bulan terakhir, ISIS sudah mengeluarkan ancaman terhadap Iran.
Iran menjadi salah satu kekuatan kunci melawan ISIS dan kelompok militan lain di Irak dan Suriah. Kelompok ISIS sendiri menganggap Iran negara murtad.
Menurut media setempat, seseorang memasuki parlemen Iran pada 7 Juni dan mulai menembaki para penjaga. pelaku menembak salah satu penjaga di kaki dan melarikan diri.
Tiga penyerang di dalam Parlemen Iran. Laporan juga mengatakan bahwa si penyerang membawa dua senapan Kalashnikov dan sepucuk pistol. Serangan juga terjadi di kompleks makam Ayatullah Ruhollah Khomeini. Total 12 orang dilaporkan tewas dalam kejadian dan 39 lainnya terluka.
Indonesia kecam serangan di Iran
Melalui Kementerian Luar Negeri, Pemerintah Indonesia mengecam penyerangan yang terjadi di Iran. Tidak ada warga negera Indonesia (WNI) menjadi korban dalam serangan ini.
Lewat pembicaraan telepon, Menlu Retno Marsudi menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam kepada keluarga korban tewas.
Indonesia menegaskan kembali bahwa aksi teror adalah suatu bentuk tindak kriminal yang tidak dapat dibenarkan, apapun alasan yang memotivasinya, dimanapun dilakukan, kapanpun dan oleh siapapun.
KBRI di Teheran juga terus mengikuti perkembangan situasi dan telah melakukan koordinasi dengan otoritas terkait. Informasi dari KBRI Teheran tidak ada WNI yang menjadi korban pada aksi teror tersebut.
Pemerintah Indonesia mengimbau WNI yang berada di Teheran untuk selalu waspada dan menghindari kawasan yang berpotensi menjadi sasaran aksi teror. Bagi WNI yang memerlukan informasi, KBRI Teheran dapat dihubungi di Hotline pada nomor +989121891952.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id