Dikabarkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membicarakan hal ini dengan Jared Kushner, menantu sekaligus penasihat senior Presiden AS Donald Trump.
"Pembicaraan dengan Kushner bersifat konstruktif dan substantif. Diperkirakan pembicaraan ini akan berlanjut dalam beberapa pekan mendatang," sebut pernyataan dari kantor Netanyahu, dikutip dari Times of Israel, Selasa 29 Agustus 2017.
Pernyataan itu menyebutkan pula bahwa Netanyahu mengapresiasi dukungan kuat pemerintahan Trump kepada Israel.
Menurut salah seorang sumber pemerintahan AS yang ikut dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak terlibat dalam dialog yang luas dan bermanfaat. Tak hanya soal pemindahan kedubes, namun soal isu-isu internasional yang lain.
"Mereka sepakat untuk membicarakan soal ini (pemindahan) lagi dan AS berjanji rencana itu akan secepatnya dilakukan, selama Trump memimpin AS," kata sumber anonim tersebut.
Tepat setelah Trump dilantik pada Januari lalu, Gedung Putih mengumumkan keinginan Washington untuk memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Namun, setelah itu Trump mengumumkan bahwa pemindahan tersebut ditunda selama enam bulan.
Wacana relokasi dikecam kuat oleh banyak sekutu Negeri Paman Sam karena Palestina juga mengklaim sebagian Yerusalem sebagai ibu kota mereka.
Sejumlah pakar menilai status final Yerusalem harus didiskusikan dalam negosiasi langsung antara Israel dengan Palestina.
Jika AS pada akhirnya memindahkan kedubes, maka langkah tersebut akan dipandang sebagai pengakuan Yerusalem sebagai milik Israel. Pemindahan akan menghancurkan proses negosiasi damai antara Israel dan Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News