1. Vladimir Putin, Presiden Rusia
Kremlin mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berencana memberikan ucapan selamat kepada Trump. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa Rusia akan menilai Trump berdasarkan tindakan konkretnya sebagai presiden."Kami akan menarik kesimpulan berdasarkan langkah konkret dan kata-kata yang konkret," ujar Peskov seperti dikutip AFP, Rabu 6 November 2024.
"Jangan lupa bahwa kita berbicara tentang negara yang tidak bersahabat yang secara langsung, dan secara tidak langsung, terlibat dalam perang melawan negara kita," tambah Peskov merujuk pada dukungan AS kepada Ukraina dalam konflik dengan Rusia.
Baca juga: Pidato di Hadapan Pendukung, Kamala Harris Akui Kekalahan dari Trump
2. Prabowo Subianto, Presiden Indonesia
Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan ucapan selamat kepada Donald Trump melalui unggahan di akun X resminya. Prabowo menegaskan bahwa kemitraan strategis antara Indonesia dan AS memiliki potensi besar."Saya berharap dapat bekerja sama erat dengan Anda dan pemerintahan Anda untuk lebih meningkatkan kemitraan ini dan demi perdamaian serta stabilitas global," tulis Prabowo, Rabu 6 November 2024.
3. Kamala Harris, Wakil Presiden AS
Kamala Harris, yang merupakan pesaing Trump dalam pilpres kali ini, menerima kekalahan. Harris juga mengucapkan selamat kepada Trump. dalam pidatonya di Howard University, Washington."Kita harus menerima hasil pemilu ini. Sebelumnya hari ini, saya berbicara dengan Presiden terpilih Trump dan mengucapkan selamat atas kemenangannya," kata Harris seperti dilansir AFP, Kamis 7 November 2024.
Harris menegaskan bahwa menghormati hasil pemilu adalah fondasi demokrasi. Ia juga menegaskan soal kesetiaan.
"Di negara kita, kita berhutang kesetiaan bukan kepada presiden atau partai, melainkan kepada konstitusi Amerika Serikat, dan kesetiaan kepada hati nurani kita, dan kepada Tuhan kita."
4. Joe Biden, Presiden AS (Petahana)
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelepon Donald Trump untuk memberikan ucapan selamat atas kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024. Dalam kesempatan tersebut, Biden juga mengundang Trump untuk bertemu dalam waktu dekat."Presiden Biden menyatakan komitmennya untuk memastikan transisi yang lancar dan menekankan pentingnya upaya menyatukan negara," demikian pernyataan Gedung Putih yang dikutip Kamis 7 November 2024.
5. Xi Jinping, Presiden China
Pemerintah China merespons kemenangan Trump melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mao Ning, yang menyatakan bahwa Beijing menghormati proses demokrasi AS dan berharap untuk "hidup berdampingan secara damai" dengan Washington."Kami akan terus mendekati dan menangani hubungan China-AS berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan," ungkap Mao Ning, Rabu 6 November 2024, seperti dilaporkan AFP.
6. Hamas, Kelompok Palestina
Hamas menyampaikan sikap keras terkait kemenangan Trump. Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menyatakan bahwa kekalahan Partai Demokrat merupakan "harga yang wajar" atas kebijakan AS yang mendukung serangan Israel terhadap Gaza."Kemenangan Trump mengujinya untuk menerjemahkan pernyataannya bahwa ia dapat menghentikan perang dalam hitungan jam," ujar Abu Zuhri dalam pernyataan kepada Reuters dan Middle East Eye, Rabu 6 November 2024.
7. Hizbullah, Kelompok Lebanon
Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menanggapi kemenangan Trump dengan menegaskan bahwa kelompoknya siap melawan Israel. Qassem justru mempertegas kekuatan mereka."Kami memiliki puluhan ribu pejuang perlawanan terlatih yang siap berperang," ucap Qassem dalam pidato di televisi, dikutip Kamis 7 November 2024.
Qassem menyatakan bahwa perubahan kepemimpinan AS tidak memengaruhi komitmen Hizbullah untuk terus melawan agresi Israel. Baginya, tidak ada perubahan apapun soal siapa pemenang Pilpres AS.
"Apakah Harris menang atau Trump menang, itu tidak ada artinya bagi kami," tambahnya.
Kemenangan Trump ini memberikan dinamika baru dalam geopolitik internasional, dengan respons beragam dari berbagai pemimpin dan kelompok dunia. Reaksi mereka menunjukkan ketegangan dan harapan yang berbeda terhadap kebijakan luar negeri AS di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News