Kamala Harris mengakui kekalahan pemilu dari Donald Trump. Foto: CNN
Kamala Harris mengakui kekalahan pemilu dari Donald Trump. Foto: CNN

Pidato di Hadapan Pendukung, Kamala Harris Akui Kekalahan dari Trump

Fajar Nugraha • 07 November 2024 05:47
Washington: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menyampaikan pidato pengakuan kekalahan yang penuh semangat di Howard University, Washington. Dia meminta kerumunan pendukung untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang mendorong kampanyenya sambil bersiap menghadapi pemerintahan Donald Trump berikutnya.
 
“Meskipun saya mengakui kekalahan dalam pemilihan ini, saya tidak mengakui perjuangan yang memicu kampanye ini. Perjuangan, perjuangan untuk kebebasan, untuk kesempatan, untuk keadilan dan martabat semua orang, perjuangan untuk cita-cita di hati bangsa kita, cita-cita yang mencerminkan Amerika dalam kondisi terbaik kita, adalah perjuangan yang tidak akan pernah saya tinggalkan,” katanya di Howard University, seperti dikutip CNN, Kamis 7 November 2024.
 
Harris mendorong para pendukung untuk tidak menyerah selama pidato pengakuan kekalahannya.

“Terkadang perjuangan membutuhkan waktu. Itu tidak berarti kita tidak akan menang. Jangan pernah menyerah,” sebut Harris.
 
“Jangan pernah berhenti berusaha untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik,” imbuhnya.
 
Ia kemudian memberi tahu “semua orang yang menonton” untuk tidak putus asa.
 
“Ini bukan saatnya untuk menyerah. Ini saatnya untuk bekerja keras. Ini saatnya untuk berorganisasi, memobilisasi, dan tetap terlibat demi kebebasan dan keadilan serta masa depan yang kita semua tahu dapat kita bangun bersama,” Harris menambahkan.

Penuhi langit dengan bintang

Harris kepada pendukung yang sudah menunggu di Howard University untuk “memenuhi langit” dengan bintang-bintang jika Amerika sedang menuju masa gelap.
 
“Hanya ketika hari cukup gelap, Anda dapat melihat bintang-bintang,” ujar Harris.
 
“Saya tahu banyak orang merasa kita sedang memasuki masa gelap. Namun demi kebaikan kita semua, saya harap itu tidak terjadi. Namun, Amerika, jika memang demikian, mari kita penuhi langit dengan cahaya dari miliaran bintang yang cemerlang. Cahaya optimisme, iman, kebenaran, dan pelayanan. Semoga karya itu membimbing kita bahkan dalam menghadapi kemunduran menuju janji luar biasa Amerika Serikat,” Harris menambahkan.
 
Meskipun Harris memahami emosi para pendukungnya, negara perlu menerima hasil pemilu.
 
"Sekarang saya tahu orang-orang merasakan dan mengalami berbagai emosi saat ini. Saya mengerti," kata Harris, sambil terkekeh, sebelum menambahkan: "Tetapi kita harus menerima hasil pemilu ini."
 
Harris juga menyampaikan bahwa ia menelepon Presiden terpilih Donald Trump untuk mengakui kekalahannya dan menekankan kepadanya bahwa "kita akan terlibat dalam pengalihan kekuasaan secara damai."
 
Selama pidatonya, Harris berulang kali berbicara tentang demokrasi — yang menjadi inti kampanyenya.
 
"Prinsip dasar demokrasi Amerika adalah bahwa ketika kita kalah dalam pemilu, kita menerima hasilnya. Prinsip itu, seperti prinsip lainnya, membedakan demokrasi dari monarki atau tirani. Dan siapa pun yang mencari kepercayaan publik harus menghormatinya," kata Harris.
 
"Pada saat yang sama, di negara kita, kita berutang kesetiaan bukan kepada presiden atau partai, tetapi kepada Konstitusi Amerika Serikat. Dan kesetiaan kepada hati nurani dan Tuhan kita,” pungkas Harris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan