"Ledakan terjadi dekat mal Mogadishu dan menyebabkan banyak kematian serta kehancuran. Sembilan warga sipil dikonfirmasi meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka," ujar seorang polisi bernama Ahmed Moalin Ali, seperti dikutip dari kantor berita AFP.
"Teroris memarkirkan sebuah kendaraan berisi banyak bahan peledak di area mal untuk membunuh banyak warga sipil," lanjut dia.
Ali menambahkan sebagian korban tewas akibat tertimpa bangunan yang roboh usai terjadi ledakan di area pasar Hamarweyne. "Saya melihat jasad empat korban yang ditemukan dari balik reruntuhan bangunan," kata Munira Abdukadir, salah seorang pengunjung mal Mogadishu.
"Saya berada tidak jauh dari lokasi ledakan, tapi beruntung dapat selamat. Beberapa orang terluka, dan ada juga yang berteriak-teriak sebelum ambulans datang," sebut saksi mata lainnya, Abdulahi Mohamed.
Mogadishu kerap menjadi target serangan kelompok militan al-Shabaab yang terafiliasi al-Qaeda. Belum diketahui pasti apakah pelaku ledakan terbaru adalah al-Shabaab.
Sebagian besar anggota al-Shabaab sudah terusir dari Mogadishu pada 2011, dan area kekuasaannya di Somalia pun sudah jauh berkurang. Namun al-Shabaab masih menguasai beberapa wilayah pegunungan dan terus bergerilya melawan pemerintah.
Ledakan terdahsyat di Mogadishu terjadi pada Oktober 2017. Ledakan itu disebut-sebut sebagai serangan terburuk sepanjang sejarah Somalia.
Baca: Korban Tewas Bom Somalia Jadi 276 Orang, 300 Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News