Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memberikan pernyataan resmi terkait gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diumumkan pada 15 Januari 2025. Dok. IG Joe Biden
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memberikan pernyataan resmi terkait gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diumumkan pada 15 Januari 2025. Dok. IG Joe Biden

5 Pernyataan Kunci Joe Biden Soal Gencatan Senjata di Gaza: Sebut Perjuangan sejak Mei 2024

M Rodhi Aulia • 16 Januari 2025 07:30
Jakarta: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memberikan pernyataan resmi terkait gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang diumumkan pada 15 Januari 2025. Dalam pernyataan tersebut, Biden menyoroti pentingnya diplomasi intensif, bantuan kemanusiaan, dan upaya pembebasan sandera. Berikut adalah lima pernyataan utama Joe Biden terkait kesepakatan gencatan senjata ini:

1. Hasil Diplomasi Intensif Selama Berbulan-Bulan

Biden menyebut kesepakatan ini sebagai buah dari diplomasi panjang yang melibatkan Amerika Serikat bersama Mesir dan Qatar. Ia menegaskan bahwa perjanjian ini akan menghentikan konflik di Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan.
 
“Hari ini, setelah berbulan-bulan diplomasi intensif yang dilakukan Amerika Serikat bersama Mesir dan Qatar, Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Perjanjian ini akan menghentikan pertempuran di Gaza, memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan kepada warga Palestina, dan mempertemukan kembali para sandera dengan keluarga mereka setelah lebih dari 15 bulan ditahan,” ujar Biden yang dikutip dari akun X miliknya, Kamis, 16 Januari 2025.
 
Baca juga: Donald Trump Ubah Haluan Jadi Dukung TikTok Tetap Diizinkan di AS, Ini Alasannya

2. Dukungan Penuh Dewan Keamanan PBB

Biden mengungkapkan bahwa rencana ini telah ia ajukan sejak Mei 2024 dan didukung secara penuh oleh Dewan Keamanan PBB. Ia juga menyoroti tekanan besar terhadap Hamas serta perubahan situasi di kawasan Timur Tengah.

“Saya telah menguraikan secara rinci rencana ini pada 31 Mei 2024, yang kemudian disahkan secara bulat oleh Dewan Keamanan PBB. Ini adalah hasil dari tekanan besar yang dihadapi Hamas, perubahan dinamika regional setelah gencatan senjata di Lebanon, dan melemahnya Iran. Namun yang terpenting, ini juga berkat diplomasi Amerika Serikat yang sangat gigih. Diplomasi saya tidak pernah berhenti berupaya untuk mewujudkan ini,” tegas Biden.

3. Mengenang Korban Perang dan Serangan Hamas

Biden menyoroti pentingnya menghentikan kekerasan setelah tragedi serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan banyak korban. Ia menyerukan perlunya perdamaian dan keamanan di kawasan.
 
“Meski kita menyambut baik berita ini, kita juga mengingat semua keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai akibat serangan Hamas pada 7 Oktober, serta banyaknya warga tak bersalah yang tewas dalam perang yang menyusulnya. Sudah saatnya pertempuran ini berakhir dan upaya membangun perdamaian serta keamanan dimulai,” ungkapnya.

4. Komitmen Membawa Pulang Semua Sandera

Presiden Biden menegaskan komitmen pemerintahnya untuk membawa pulang semua sandera, khususnya warga Amerika dan sekutu mereka, yang masih ditahan di Gaza.
 
“Saya juga memikirkan keluarga Amerika, di mana tiga di antaranya memiliki sandera yang masih hidup di Gaza, dan empat lainnya masih menunggu pengembalian jenazah setelah melalui pengalaman yang paling mengerikan. Melalui perjanjian ini, kami bertekad membawa pulang semuanya,” jelas Biden.

5. Optimisme untuk Masa Depan Perdamaian

Biden menyampaikan rasa syukur atas pembebasan para sandera yang telah direncanakan dalam kesepakatan ini. Ia juga menjanjikan pembaruan informasi lebih lanjut mengenai langkah-langkah selanjutnya.
 
“Saya akan berbicara lebih banyak tentang hal ini segera. Untuk saat ini, saya sangat bersyukur bahwa mereka yang telah disandera kini dapat bersatu kembali dengan keluarga mereka,” tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan