“...tetapi mungkin kami akan mempertimbangkan kembali (bergabung dengan WHO),” kata Trump seperti dikutip Antara, Minggu, 26 Januari 2025.
Trump menyoroti ketimpangan kontribusi keuangan antara AS dan China di WHO. AS disebut membayar 500 juta dolar AS (sekitar Rp8 triliun) setiap tahun, sedangkan China, yang memiliki populasi jauh lebih besar, hanya membayar 39 juta dolar AS.
"Organisasi Kesehatan Dunia mengeksploitasi kami. Semua pihak memanfaatkan Amerika Serikat, dan itu tak akan terjadi lagi," tegas Trump.
Baca juga: 3 Fakta Trump Akan Bangun Gaza yang Hancur Ulah Israel
Tegaskan Kepentingan Ekonomi dalam Hubungan Internasional
Selain membahas WHO, Trump juga menyinggung hubungan ekonomi antara AS dan Arab Saudi. Dia menyebutkan bahwa dirinya yakin Arab Saudi dapat meningkatkan investasi hingga 1 triliun dolar AS (sekitar Rp16.200 triliun) dalam waktu dekat. Hal ini, menurut Trump, menjadi salah satu prioritas hubungan bilateral kedua negara."Apa artinya uang sebanyak itu (bagi Arab Saudi)? Tidak ada. Anda tahu dari mana mereka mendapat uangnya, bukan? Dari emas cair. Mereka punya banyak emas cair," ujar Trump, merujuk pada kekayaan minyak bumi yang dimiliki Arab Saudi.
Sebelumnya, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menyatakan komitmennya untuk meningkatkan investasi hingga 600 miliar dolar AS (sekitar Rp9.700 triliun) dalam empat tahun mendatang. Namun, Trump optimistis nilai investasi itu bisa lebih besar lagi jika ada kesepakatan baru antara kedua negara.
Selama masa jabatan pertamanya (2017-2021), Trump melakukan kunjungan luar negeri pertama ke Arab Saudi, yang menjadi simbol hubungan erat kedua negara. Kini, setelah dilantik untuk masa jabatan kedua, Trump menyatakan akan kembali mengunjungi negara itu jika Arab Saudi bersedia membeli produk AS senilai 500 miliar dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News