Foto resmi pelantikan Donald Trump yang kedua. (Daniel Torok/Gedung Putih)
Foto resmi pelantikan Donald Trump yang kedua. (Daniel Torok/Gedung Putih)

3 Fakta Trump Akan Bangun Gaza yang Hancur Ulah Israel

M Rodhi Aulia • 26 Januari 2025 14:24
Jakarta: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengejutkan dunia dengan rencana besar untuk membangun kembali Gaza yang hancur akibat perang Israel-Hamas. Langkah ini ia sampaikan kepada wartawan di Air Force One pada Sabtu, 25 Januari 2025, seraya menambahkan bahwa ia ingin melibatkan negara-negara Arab seperti Mesir dan Yordania dalam mewujudkan rencana tersebut.
 
Perang yang meletus sejak Oktober 2023 telah meluluhlantakkan Gaza, meninggalkan jutaan warganya dalam kondisi memprihatinkan. Infrastruktur yang hancur dan krisis kemanusiaan yang meluas membuat wilayah itu kini hanya berupa puing-puing. Meski rencana Trump terkesan ambisius, ia menuai kritik karena melibatkan isu sensitif seperti pemindahan warga Palestina ke negara lain.
 
Berikut tiga fakta tentang rencana Trump yang mengundang perhatian dunia ini:

1. Pemindahan Warga Gaza ke Negara Tetangga

Trump menyarankan agar Mesir dan Yordania mengambil alih tanggung jawab atas warga Palestina dari Gaza. 

"Saya ingin Mesir menerima orang. Dan saya juga ingin Yordania menerima orang," kata Trump, dikutip dari AFP, Minggu, 26 Januari 2025.
 
Menurutnya, sebagian besar dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi berkali-kali akibat konflik, dan pemindahan ini dapat menjadi solusi sementara atau jangka panjang.
 
Baca juga: Profil Pete Hegseth: Menteri Pertahanan AS yang Baru di Bawah Trump

2. Gaza Berpotensi Menjadi Monaco Baru

Trump optimistis Gaza bisa dibangun kembali hingga lebih baik daripada Monaco. Ia menyebutkan pentingnya keterlibatan negara-negara Arab untuk menyediakan lokasi baru bagi warga Gaza agar dapat hidup damai.
 
"Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kami hanya membersihkan seluruh tempat itu. Anda tahu, selama berabad-abad telah terjadi banyak konflik di tempat itu," ujar Trump. 

3. Kritik dan Kenangan Nakba

Rencana ini mendapat kritik karena dianggap membangkitkan kenangan kelam Nakba, tragedi pemindahan massal warga Palestina pada masa pembentukan Israel 75 tahun lalu. Selain itu, menantu Trump, Jared Kushner, sebelumnya pernah menyarankan agar Gaza dikosongkan untuk membuka potensi pengembangan properti tepi laut.
 
Rencana rekonstruksi ini menjadi topik perdebatan, terutama karena dampak perang Israel-Hamas yang menghancurkan sebagian besar Gaza dan membuat rekonstruksi diperkirakan memakan waktu bertahun-tahun. Sementara itu, warga Palestina masih menghadapi krisis kemanusiaan akibat konflik yang belum usai.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan