Organisasi Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, setidaknya 13 warga sipil yang tewas berada di wilayah Douma dan tiga diantaranya adalah anak-anak. Kota ini merupakan wilayah utama di Ghouta timur.
“Kondisi cuaca saat itu tengah diguyur hujan jadi tidak ada jet tempur yang melintas. Tetapi sepertinya pasukan pemerintah memilih melakukan serangan dengan menggunakan roket,” ujar Direktur Observatory Rami Abdel Rahman, seperti dikutip AFP, Kamis 22 Februari 2018.
“Serangan roket tidak berhenti hingga pagi ini. Sekitar rudal darat menyerang kota Douma,” lanjutnya seraya menambahkan bahwa korban luka mencapai 120 jiwa.
(Baca: PBB Khawatir dengan Serangan Brutal di Ghouta Timur).
Korban tewas akibat serangan terbaru ini menyebabkan setidaknya 335 warga tewas sejak Minggu 11 Februari. Saat itu pasukan pemerintah mengintensifkan serangan di wilayah Ghouta timur.
Sementara dari media setempat dan Observatory, setidaknya 15 orang lain juga tewas terbunuh dalam serangan mortir dan roket di wilayah lain. Serangan tersebut dilakukan oleh pihak militan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News