Seorang bocah berlari melewati bangunan yang rusak terkena serangan udara di Douma, Ghouta Timur, Suriah, 20 Februari 2018. (Foto: AFP/HAMZA AL-AJWEH)
Seorang bocah berlari melewati bangunan yang rusak terkena serangan udara di Douma, Ghouta Timur, Suriah, 20 Februari 2018. (Foto: AFP/HAMZA AL-AJWEH)

PBB Khawatir dengan Serangan Brutal di Ghouta Timur

Willy Haryono • 21 Februari 2018 09:52
New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengaku "sangat khawatir" dengan meningkatnya kekerasan di Suriah, terutama di Ghouta Timur. Pernyataan disampaikan usai lebih dari 100 warga sipil tewas dalam serangkaian serangan udara di wilayah tersebut dalam dua hari terakhir.
 
Guterres meminta semua kubu bertikai menjunjung tinggi prinsip hukum kemanusiaan, terutama mengenai perlindungan warga sipil. 
 
"Sekjen khawatir dengan dampak buruk serangan terhadap warga sipil," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dikutip AFP, Selasa 20 Februari 2018.

Serangan udara Suriha dan Rusia menghujani sejumlah titik yang dikuasai pemberontak di Ghouta Timur. Menurut keterangan grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights, gempuran berujung pada tewasnya 106 warga sipil, termasuk 19 anak-anak pada Selasa. 
 
Satu hari sebelumnya, rentetan serangan udara di Ghouta Timur menewaskan 127 warga Suriah. 
 
"Hampir 400 ribu orang di Ghouta Timur terkena dampak serangan udara, tembakan mortir dan bombardir," ujar Dujarric. 
 
Baca: Serangan Udara di Ghouta Timur Tewaskan 100 Orang
 
Dikepung pasukan pemerintah Suriah, warga Ghouta Timur "hidup dalam kondisi ekstrem, termasuk mengalami malnutrisi," tambah dia.
 
Guterres menyinggung mengenai Ghouta Timur yang telah dijadikan sebagai zona aman oleh Rusia, Iran, dan Turki. Ia mengingatkan mereka semua "atas komitmen kesepakatan tersebut."
 
Sementara itu negosiasi mengenai Suriah masih berlanjut di Dewan keamanan PBB, yang fokus membahas kerangka resolusi berisi desakan gencatan senjata selama 30 hari untuk penyaluran bantuan kemanusiaan dan evakuasi medis.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan