Presiden Joko Widodo didampingi Menlu Retno Marsudi menemui perwakilan negara lain/AFP.
Presiden Joko Widodo didampingi Menlu Retno Marsudi menemui perwakilan negara lain/AFP.

Kebijakan Luar Negeri Indonesia Harus Berdampak Positif

Theofilus Ifan Sucipto • 12 Juni 2020 16:37
Jakarta: Kebijakan luar negeri Indonesia diminta tak hanya merespons isu global. Pemerintah harus selangkah lebih maju membentuk regulasi tingkat internasional.
 
“Saya mengusulkan di masa (pandemi) dan pascacovid-19, kebijakan kita digabungkan dengan pengembangan,” kata kata Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips Vermonte dalam telekonferensi di Jakarta, Jumat, 12 Juni 2020.
 
Pengembangan yang dimaksud yakni peraturan yang berdampak positif dan menguntungkan Indonesia. Misalnya di bidang kesehatan.

Philips meminta kebijakan kesehatan Indonesia di tingkat internasional berdampak positif bagi industri di dalam negeri.
 
“Agar kepentingan pemerintah daerah, industri kesehatan, dan lainnya bisa dikejar dari kebijakan yang mengedepankan pengembangan,” ujar Philips.
 
Baca: New Normal Hubungan Internasional saat Pandemi Korona
 
Menurut dia Presiden Joko Widodo telah berusaha mendorong kebijakan internasional yang menghadirkan pengembangan. Namun, ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan.
 
“Kita harus menjaga dan menyeimbangan kepentingan domestik dengan kewajiban internasional,” tutur Philips.
 
Selain itu, pemerintah harus memastikan dukungan penuh dari dalam negeri. Seluruh pihak diminta satu suara.
 
Kementerian Luar Negeri, DPR, dan pemangku kepentingan harus solid mendukung kebijakan tingkat internasional. Jika tidak, target pengembangan Indonesia akan sia-sia.
 
“Jangan sampai mengejar di luar, tapi koalisi dalam negeri tidak terjadi,” ujar Philips.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan