Pertempuran Navarino dalam perang Krimea. (Ambroise Louis Garneray)
Pertempuran Navarino dalam perang Krimea. (Ambroise Louis Garneray)

8 Perang yang Sering Disebut sebagai 'Perang Dunia 0', Apa Saja?

Riza Aslam Khaeron • 07 Januari 2025 17:16
Jakarta: Istilah "Perang Dunia" secara tradisional digunakan untuk merujuk pada Perang Dunia I dan II.
 
Namun, beberapa konflik besar dalam sejarah sering dianggap sebagai "Perang Dunia 0" atau prototipe perang dunia karena skala globalnya dan keterlibatan kekuatan besar dunia pada saat itu. Berikut adalah beberapa perang tersebut:
 

1. Perang Tiga Puluh Tahun (Thirty Years' War, 1618–1648)

Konflik ini bermula sebagai perang agama antara Katolik dan Protestan di Kekaisaran Romawi Suci, namun meluas menjadi konflik politik yang melibatkan Prancis, Spanyol, Swedia, dan Denmark.
 
Perang ini menimbulkan kehancuran besar di Eropa Tengah dengan populasi beberapa wilayah Jerman menurun hingga 50%.

Dampaknya meluas ke jalur perdagangan dan kolonisasi global. Korban jiwa diperkirakan mencapai 4.500.000–8.000.000 orang.
 

2. Perang Sembilan Tahun (Nine Years' War, 1688–1697)

Perang ini melibatkan koalisi besar negara Eropa melawan Raja Louis XIV dari Prancis. Konflik ini berlangsung di Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Asia.
 
Di daratan Eropa, pertempuran sengit terjadi antara Prancis melawan aliansi yang terdiri dari Inggris, Belanda, dan Kekaisaran Romawi Suci.
 
Di luar Eropa, bentrokan terjadi di koloni-koloni Amerika Utara dan Asia, mencerminkan dimensi global perang ini. Korban jiwa diperkirakan mencapai 680.000 orang.
 

3. Perang Suksesi Spanyol (War of the Spanish Succession, 1701–1714)

Dipicu oleh perebutan takhta Spanyol setelah kematian Raja Charles II tanpa pewaris langsung. Konflik ini melibatkan kekuatan besar seperti Prancis, Spanyol, Austria, dan Inggris. Wilayah konflik mencakup Eropa, koloni Amerika, dan Afrika Barat.
 
Salah satu pertempuran terkenal adalah Pertempuran Blenheim (1704), yang menghentikan dominasi Prancis.
 
Perang ini berakhir dengan Perjanjian Utrecht yang menandai redistribusi wilayah besar di Eropa dan koloni. Korban jiwa diperkirakan mencapai 700.000–1.251.000 orang.
 

4. Perang Suksesi Austria (War of the Austrian Succession, 1740–1748)

Perang ini terjadi karena sengketa pewarisan tahta Austria setelah kematian Kaisar Charles VI. Austria yang dipimpin Maria Theresa bertempur melawan Prusia, Prancis, dan Spanyol, dengan dukungan dari Inggris dan Belanda.
 
Wilayah konflik meluas hingga Amerika Utara dan Asia. Konflik ini diakhiri dengan Perjanjian Aix-la-Chapelle yang mengkonfirmasi penguasaan Prusia atas Silesia. Korban jiwa diperkirakan mencapai 359.000 orang.
 

5. Perang Tujuh Tahun (Seven Years' War, 1754/56–1763)

Perang ini sering disebut sebagai perang global pertama karena cakupannya yang luas. Inggris dan Prusia berhadapan dengan Prancis, Austria, Rusia, dan Spanyol.
 
Konflik ini terjadi di Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Asia. Pertempuran terkenal termasuk Pertempuran Plassey (India) dan Pertempuran Quebec (Kanada).
 
Inggris berhasil memperkuat dominasi kolonialnya, terutama di India dan Amerika Utara. Korban jiwa diperkirakan mencapai 992.000–1.500.000 orang.
 

6. Perang Revolusi Amerika (American Revolutionary War, 1775–1783)

Amerika Serikat memperjuangkan kemerdekaannya dari Inggris dengan dukungan Prancis, Spanyol, dan Belanda.
 
Perang ini berlangsung di Amerika Utara, Eropa, Karibia, Afrika, dan Samudra Hindia. Pertempuran penting termasuk Pertempuran Yorktown yang menandai kemenangan Amerika atas Inggris.
 
Perang ini membawa perubahan geopolitik global dengan kelahiran Amerika Serikat sebagai negara independen. Korban jiwa diperkirakan mencapai 217.000–262.000 orang.
 

7. Perang Revolusi Prancis dan Napoleon (French Revolutionary and Napoleonic Wars, 1792–1815)

Perang ini dimulai dari Revolusi Prancis dan dilanjutkan dengan kampanye militer Napoleon Bonaparte. Konflik ini melibatkan hampir seluruh kekuatan besar dunia, termasuk Prancis, Inggris, Austria, Rusia, Prusia, Spanyol, dan Kekaisaran Ottoman.
 
Lokasi pertempuran mencakup Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Samudra Hindia. Pertempuran penting termasuk Pertempuran Austerlitz (1805), Pertempuran Borodino (1812), dan Pertempuran Leipzig (1813).
 
Dampaknya meluas ke ide-ide revolusioner seperti nasionalisme dan liberalisme yang menyebar ke berbagai negara. Korban jiwa diperkirakan mencapai 2.463.000–7.000.000 orang, mencakup korban militer dan sipil.
 

8. Perang Krimea (Crimean War, 1853–1856)

Perang ini terjadi antara Kekaisaran Rusia melawan koalisi Ottoman, Prancis, Inggris, dan Sardinia. Konflik ini bermula dari sengketa antara kekuatan besar tentang hak-hak komunitas Kristen di Palestina serta kekhawatiran atas ekspansi Rusia.
 
Lokasi pertempuran mencakup Semenanjung Krimea, Laut Hitam, Balkan, dan Kaukasus. Pertempuran besar termasuk Pengepungan Sevastopol dan Pertempuran Alma.
 
Perang ini memperlihatkan penggunaan teknologi militer modern seperti telegraf dan rel kereta api. Korban jiwa diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 orang, sebagian besar akibat penyakit.
 
Perang-perang ini menunjukkan bahwa konflik global tidak dimulai pada abad ke-20. Dengan cakupan geografis yang luas, keterlibatan kekuatan besar, dan dampak yang memengaruhi berbagai belahan dunia, perang-perang ini menjadi fondasi bagi perang dunia yang lebih modern.
 
Sebutan "Perang Dunia 0" memberikan penghormatan atas kompleksitas dan pengaruh konflik-konflik tersebut terhadap sejarah global.
 
Baca Juga:
Sejarah Pasukan Anjing Bom Bunuh Diri Soviet yang Dilatih untuk Hancurkan Tank
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan