Beberapa pesawat terparkir di Bandara Internasional Mitiga di Tripoli, Libya, 8 April 2019. (Foto: AFP/MAHMUD TURKIA)
Beberapa pesawat terparkir di Bandara Internasional Mitiga di Tripoli, Libya, 8 April 2019. (Foto: AFP/MAHMUD TURKIA)

PBB Kecam Serangan Udara di Bandara Internasional Libya

Willy Haryono • 09 April 2019 06:55
Tripoli: Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam sebuah serangan udara yang membuat satu-satunya bandara operasional di Tripoli, Libya, terpaksa ditutup pada Senin 8 April.
 
Dilansir dari laman BBC, Selasa 9 April 2019, aktivitas penerbangan keluar dan menuju Bandara Internasional Mitiga dihentikan. Semua calon penumpang juga dievakuasi. Tidak ada korban tewas maupun luka dalam serangan udara tersebut.
 
PBB menyebut pasukan loyalis Jenderal Khalifa Haftar sebagai pihak di balik serangan udara di Tripoli. Haftar adalah seorang pemimpin dari Libya timur yang berusaha merebut Tripoli dari pemerintahan Perdana Menteri Fayez al-Sarraj.

Khalia Haftar, yang memimpin Pasukan Nasional Libya (LNA), mendeklarasikan operasi penyerangan untuk merebut Tripoli sejak pekan kemarin. Pemerintahan Libya di Tripoli adalah satu-satunya yang diakui PBB.
 
Utusan PBB untuk Libya, Ghassan Salame, menyebut serangan udara di Bandara Internasional Mitiga melanggar aturan kemanusiaan. Ini dikarenakan bandara tersebut adalah infrastrukur sipil, bukan instalasi militer.
 
"Pengeboman ini adalah indikasi meningkatnya aksi kekerasan di Libya," ujar Salame.
 
Menurut keterangan Rana Jawad, koresponden BBC Afrika Utara, Bandara Internasional Mitiga juga merupakan basis bagi sebuah kelompok milisi pro pemerintahan PM al-Sarraj.
 
Satu bandara lainnya yang berstatus tidak aktif di Tripoli juga telah menjadi lokasi pertempuran kedua kubu dalam beberapa hari terakhir.
 
Sebelumnya, Amerika Serikat mengaku "sangat khawatir" atas berlangsungnya pertempuran di dekat Tripoli yang berlangsung sepanjang akhir pekan. AS juga meminta LNA untuk "segera menghentikan" serangan ke arah Tripoli.
 
Pemerintahan PM al-Sarraj melaporkan bahwa 21 orang tewas dan 27 lainnya terluka dalam pertempuran di dekat wilayah ibu kota beberapa hari lalu.
 
Libya dilanda krisis politik dan keamanan sejak diktator Muammad Gaddafi digulingkan dan dibunuh pada 2011. Sejumlah entitas internasional mulai mengevakuasi para personel mereka seiring memburuknya situasi di Libya.
 
Baca: AS Minta Khalifa Haftar Hentikan Serangan ke Tripoli
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan