Trump, yang akan dilantik kembali pada 20 Januari 2025, mengekspresikan optimismenya terhadap hubungan masa depan antara Washington dan Beijing.
"Itu harapan saya bahwa kami akan menyelesaikan banyak masalah bersama, dan mulai segera," tulis Trump dalam sebuah unggahan media sosialnya.
Ia menambahkan, "Presiden Xi dan saya akan melakukan segala yang mungkin untuk membuat dunia lebih damai dan aman."
"Kami membahas keseimbangan perdagangan, fentanyl, TikTok, dan banyak subjek lainnya," tambah Trump dalam unggahannya. Sebagai bagian dari perbincangan, Trump menyebut bahwa stabilitas global dan kerja sama bilateral adalah prioritas utama.
Xi Jinping, melansir Al-Jazeera, menyatakan kesiapan Tiongkok untuk memperbaiki hubungan bilateral dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan.
"Kami menangani hubungan China-AS berdasarkan prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun.
Percakapan ini terjadi di tengah-tengah ketegangan perdagangan yang meningkat. Trump sebelumnya berjanji akan menerapkan tarif hingga 60 persen pada impor Tiongkok, langkah yang dikhawatirkan dapat memicu perang dagang lebih lanjut.
Namun, dalam pernyataan terakhirnya, Trump menunjukkan nada yang lebih diplomatis, menyebut bahwa ia ingin fokus pada solusi dan kerja sama.
Hubungan AS-Tiongkok selama beberapa tahun terakhir telah memburuk akibat berbagai isu, termasuk ketidakseimbangan perdagangan, status Taiwan, dan klaim Tiongkok atas Laut Cina Selatan.
Trump sendiri sering mengkritik kebijakan perdagangan Tiongkok selama masa jabatan pertamanya, tetapi kali ini menunjukkan pendekatan yang lebih fokus pada dialog.
Baca Juga:
Rusia dan Iran Buat Perjanjian Pertemanan, Ini Isi dan Implikasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News