"Kalau tidak menjadi anggota DK ya itu tinggal di majelis umum saja, atau di institusi-institusi PBB lainnya," kata Kalla saat baru tiba di Tokyo, Jepang, Senin, 11 Juni 2018.
Baca: Indonesia Tanpa Anggaran Khusus Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB
Posisi DK PBB berada satu tingkat di bawah majelis umum. Jika dianalogikan dengan organisasi, Wapres mengibaratkan DK PBB sebagai pengurus harian.
Kalla mengatakan, pengurus harian lebih banyak menghabiskan waktu mengurus dan menindaklanjuti sejumlah masalah di dunia. Ia pun meminta Indonesia menjadi anggota aktif dalam DK PBB.
"Jadi kita merasa ini bukan suatu kehormatan, tapi tanggung jawab. Karena dapat berbicara secara langsung dalam masalah-masalah di dunia ini," jelas Kalla.
Baca: Indonesia Terpilih karena Pengalaman Menjaga Perdamaian
Indonesia, kata Kalla, tetap fokus terhadap terwujudnya perdamaian dunia, khususnya Asia. Kalla berharap, perdamaian di Afghanistan dan masalah di Rohingya, Myanmar, dapat segera diselesaikan PBB.
"Namanya saja DK, itu bagaimana memberi kedamaian dan perdamaian di dunia ini. Jadi, atensi Indonesia seperti itu, menjaga stabilitas dan keamanan daripada negara lain," pungkas pria asal Makassar itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News