Pesawat Ethiopian Airlines ET302 jatuh enam menit usai lepas landas dari bandara Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya. Penyebab kecelakaan belum diketahui.
"Saya sempat kesal karena tidak ada yang membantu saya mencapai gerbang (keberangkatan) tepat waktu," kata Antonis Mavropoulos dalam sebuah tulisan di Facebook dengan judul 'Hari Keberuntungan.'
Dalam tulisannya tersebut, Antonis mengunggah foto tiket pesawat Ethiopian Airlines ET302 sebagai bukti. Dia hendak menaiki pesawat tersebut untuk menghadiri konferensi Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Nairobi, Kenya.
Dalam laporan di Athens News Agency, Antonis disebut sebagai presiden dari International Solid Waste Association, sebuah organisasi nirlaba. Usai gagal menaiki ET302, Antonis memesan penerbangan berikutnya, namun dihentikan staf bandara.
"Mereka malah membawa saya ke pos polisi di bandara. Petugas meminta saya untuk tidak protes, tapi berdoa kepada Tuhan karena saya satu-satunya penumpang yang tidak naik ke penerbangan ET302 yang dinyatakan hilang kontak saat itu," papar Antonis, seperti disitir dari laman The Quint, Senin 11 Maret 2019.
Dia mengaku sangat terkejut saat mendengar informasi ET302 telah jatuh. Otoritas bandara menjelaskan kepada Antonis bahwa dirinya perlu menjawab sejumlah pertanyaan mengenai mengapa tidak naik ke pesawat ET302.
"Mereka bilang saya tidak bisa pergi dulu karena harus memeriksa lebih mendalam mengenai identitas saya, alasan tidak naik pesawat dan lainnya," sebut Antonis.
Ethiopian Airlines mengatakan penumpang pesawat ET302 berasal dari 35 negara. Seorang sumber mengatakan belasan staf PBB menjadi korban tewas kecelakaan tragis tersebut.
Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui KBRI Roma mengonfirmasi ada seorang warga negara Indonesia dalam penerbangan ET302. WNI itu diketahui sebagai seorang wanita staf World Food Programme, salah satu organisasi terafiliasi PBB.
Kepala WFP David Beasley mengonfirmasi ada tujuh stafnya yang tewas dalam kecelakaan. Dalam daftar nama di keterangan tertulis WFP, tercantum seorang WNI bernama Harina Hafitz, staf yang ditugaskan di Roma, Italia.
Baca: PBB Konfirmasi Identitas WNI Korban Tragedi Ethiopian Airlines
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News