Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Kecam Pembunuhan Khashoggi.
Disebut-sebut, ada beberapa intelijen Arab Saudi yang terlibat dalam pembunuhan ini. Usai mengakui bahwa Khashoggi tewas, Arab Saudi pun memecat sekitar enam pejabat tingginya termasuk anggota intelijen.
"Komite yang akan melakukan restrukturisasi ini disebut telah melakukan diskusi terkait rencana reformasi dan menilai situasi akhir-akhir ini," sebut pernyataan dari kantor Putra Mahkota, dilansir dari Al Arabiya, Jumat 26 Oktober 2018.
Pekan lalu, komite ini dibentuk atas perintah langsung Raja Salman Abdulaziz Al-Saud di mana komite ini diketuai oleh Pangeran Salman untuk melalukan restrukturisasi.
Namun hingga saat ini, belum diketahui anggota siapa saja yang akan diganti di dalam badan intelijen Arab Saudi tersebut.
Sementara itu, Turki meminta agar semua pelaku pembunuhan Khashoggi diadili di Istanbul. Kendati demikian, belum ada tersangka atau nama pasti siapa pembunuh Khashoggi.
"Setiap orang yang berkaitan dengan pembunuhan tersebut perlu diperiksa dan diadili di Turki," tegas Menlu Turki Mevlut Cavusoglu, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Turki Tak Akan Bawa Kasus Khashoggi ke Pengadilan Internasional.
Khashoggi, koresponden The Washington Post, terakhir kali terlihat pada 2 Oktober, ketika ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul. Arab Saudi yang terus menolak membeberkan keberadaannya, akhirnya mengakui bahwa jurnalis berusia 59 tahun itu tewas di dalam gedung konsulat.
Beberapa pejabat Arab Saudi mengakui bahwa Khashoggi terbunuh dalam 'perkelahian' di dalam Konsulat. Cavusoglu mengatakan media dan organisasi internasional terus mengikuti perkembangan kasus itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News