Israel melancarkan serangkaian serangan udara sebagai balasan atas peluncuran ratusan roket dari Gaza, wilayah yang dikuasai kelompok Hamas.
Dilansir dari laman AFP, Minggu 5 Mei 2019, Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi adanya 19 korban tewas akibat serangan udara Israel. Dari 19 korban tewas itu, terdapat seorang ibu hamil dan bayi berusia empat bulan. Militer Israel belum mengeluarkan komentar resmi mengenai klaim kematian tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sembilan dari 19 korban tewas di Gaza dikonfirmasi sebagai militan terafiliasi Hamas atau grup bernama Islamic Jihad.
Sementara di sisi Israel, empat warga sipil tewas terkena ratusan roket yang diluncurkan dari Gaza. Israel juga menyebut Hamas atau grup lainnya di Gaza sempat menembakkan satu misil anti-tank.
Tiga dari empat korban tewas diidentifikasi sebagai warga Israel, sementara yang keempat belum diumumkan.
Kementerian Dalam Negeri Israel menyebut target serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza adalah kantor intelijen dan keamanan Hamas. Di Gaza, sebuah bangunan milik kantor berita Anadolu asal Turki hancur terkena serangan udara.
Peluncuran roket dari Gaza dan serangan udara Israel dilaporkan terus terjadi hingga Minggu malam waktu setempat.
Mengenai kantor Anadolu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk keras serangan udara Israel. "Turki dan Anadolu akan terus memberitakan kepada dunia mengenai terorisme Israel dan kekejamannya di Gaza serta wilayah Palestina lainnya," tegas Erdogan.
Di Indonesia, PP Muhammadiyah juga mengeluarkan pernyataan senada.
"Serangan udara Israel ke Jalur Gaza dengan target kantor berita Turki Anadolu Agency (AA) patut dikecam keras, bukan saja oleh para simpatisan dan pendukung Palestina, tetapi juga bagi mereka yang percaya dan memegang teguh kebebasan berekspresi," ujar Bahtiar Effendy, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Urusan Luar Negeri.
Baca: PP Muhammadiyah Kecam Serangan Israel terhadap Media Turki
(WIL)