Baca juga: Kapal Tenggelam, 150 Imigran Hilang di Laut Libya.
Juru Bicara Angkatan Laut Libya Ayoub Qassim pada Kamis, 25 Juli membenarkan bahwa lebih dari 200 imigran berada di kapal rapuh itu.
Pihak UNHCR mengatakan sebelumnya bahwa hingga 150 imigran dikhawatirkan direnggut ajal, dengan mengatakan 150 imigran lainnya bisa diselamatkan.
Dinukil dari Libya Observer, Kamis 25 Juli 2019, UNHCR dan lembaga-lembaga lain menegaskan kembali perlunya mengirim imigran ke negara lain bukan ke Libya. Dikarenakan negeri itu sedang dilanda konflik bersenjata.
Juru Bicara UNHCR Charlie Yaxley berkata nelayan setempat menemukan korban selamat dari laut dan penjaga pantai Libya membawa mereka kembali ke negara tersebut.
Sementara Qassim menambahkan, sebagian besar imigran yang berhasil diselamatkan berasal dari Ethiopia, Palestina dan Sudan. Berdasarkan keterangan salah seorang imigran, mereka berlayar untuk masuk ke Eropa.
Ribuan imigran mencoba menyeberangi Mediterania menuju Eropa dalam setiap tahunnya, dan Libya merupakan salah satu titik keberangkatan utama. Imigran yang melakukan perjalanan tersebut biasanya menaiki kapal yang tidak layak dan kelebihan muatan.
Namun sejak pertengahan 2017, angka imigran yang melintasi Mediterania menurun drastis. Penurunan terjadi karena Italia telah meminta Libya menghentikan keberangkatan para imigran, atau mengembalikan mereka ke daratan jika ketahuan sedang berada di tengah laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News