Tujuan utama dari perayaan ini adalah meningkatkan kesadaran dan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian satwa liar serta habitatnya.
Momen ini juga mengajak semua pihak untuk berkomitmen menjaga kekayaan alam demi generasi mendatang.
Sejarah Hari Konservasi Liar Sedunia
Hari Konservasi Liar Sedunia pertama kali dideklarasikan oleh Menteri Luar Negeri AS saat itu, Hillary Clinton, pada tahun 2012.Saat acara "Wildlife Trafficking and Conservation: A Call to Action" yang diselenggarakan di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada 8 November 2012, Clinton mengumumkan strategi untuk mengatasi masalah perdagangan satwa liar ilegal.
Ia menekankan bahwa satwa liar tidak bisa diproduksi ulang, dan ketika mereka punah, kita tidak bisa menggantikannya. Upaya tersebut merupakan langkah awal untuk menangkal perburuan, perdagangan satwa liar ilegal, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi.
Pada tahun-tahun berikutnya, perayaan ini terus digalakkan, dengan tujuan melindungi spesies yang terancam punah seperti gajah, badak, dan harimau.
Peringatan ini juga mengajak masyarakat dunia untuk memahami dampak perburuan dan perdagangan ilegal terhadap lingkungan dan generasi mendatang.
Pada tahun 2011 saja, misalnya, terdapat lebih dari 23 ton gading yang disita dalam operasi besar-besaran, setara dengan sekitar 2.500 ekor gajah.
Peringatan ini juga menjadi pengingat tentang tantangan yang dihadapi oleh petugas taman nasional yang sering menjadi korban dalam upaya mencegah perburuan.
Tema Hari Konservasi Liar Sedunia 2024
Tema Hari Konservasi Liar Sedunia tahun 2024 adalah Connecting People and Planet: Exploring Digital Innovation in Wildlife Conservation (Menghubungkan Manusia dan Planet: Menjelajahi Inovasi Digital dalam Konservasi Satwa Liar).Tema ini menyoroti bagaimana inovasi digital dapat mendukung upaya konservasi satwa liar, perdagangan satwa liar yang berkelanjutan, serta keberlanjutan hidup bersama antara manusia dan satwa liar.
Teknologi digital memiliki peran yang signifikan dalam konservasi, mulai dari penelitian, pelacakan, hingga analisis DNA. Namun, masih terdapat tantangan berupa akses yang tidak merata dan dampak lingkungan dari penggunaan teknologi yang tidak berkelanjutan.
Pada tahun ini, Hari Konservasi Liar Sedunia juga mengedepankan diskusi lintas generasi dan pemberdayaan kaum muda.
Melalui seni, presentasi, dan diskusi, perayaan ini mengajak kita untuk melihat peluang dalam konservasi digital yang berkelanjutan serta mengeksplorasi inovasi digital yang sudah ada.
CITES, UNDP, dan berbagai organisasi lainnya telah bekerja sama untuk mempromosikan diskusi vital ini dan membangun kesadaran yang lebih luas tentang pentingnya menjaga satwa liar.
Bagaimana Kita Bisa Berkontribusi?
Setiap orang dapat berkontribusi dalam pelestarian satwa liar. Salah satu caranya adalah dengan menyebarkan informasi tentang konservasi dan pentingnya melindungi spesies yang terancam punah.Anda juga bisa mendukung organisasi konservasi, seperti WWF, yang berfokus pada pelatihan dan perlengkapan bagi penjaga taman yang seringkali menjadi benteng terakhir bagi satwa liar dari ancaman para pemburu liar.
Selain itu, mengedukasi diri sendiri dan orang lain tentang perdagangan satwa liar ilegal dan dampaknya adalah langkah penting lainnya dalam mendukung konservasi.
Hari Konservasi Liar Sedunia adalah kesempatan bagi kita semua untuk belajar lebih banyak tentang pentingnya satwa liar dan upaya pelestarian yang sedang dilakukan.
Dengan tema tahun 2024 yang berfokus pada inovasi digital, diharapkan teknologi dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga keberagaman hayati di bumi ini.
Mari kita semua berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan satwa liar, karena masa depan mereka ada di tangan kita.
Baca Juga:
Lucu dan Menggemaskan! Bayi-bayi Satwa Ini Baru Lahir di Taman Safari Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id