WISATA
Lucu dan Menggemaskan! Bayi-bayi Satwa Ini Baru Lahir di Taman Safari Indonesia
Yatin Suleha
Selasa 03 Desember 2024 / 23:24
Jakarta: Siapa yang tidak gemas jika melihat satwa unyu dan kecil. Yes, rasanya ingin kamu gendong segera dan mengajaknya bermain. Dan kini Taman Safari Indonesia (TSI) Group sedang berbahagia. Hal ini karena TSI menyambut kelahiran tiga spesies baru di beberapa bisnis unit.
Momen berharga ini menjadi bukti nyata upaya konservasi yang berkelanjutan, pelestarian satwa langka, dan dedikasi terhadap perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia dan dunia.
Kelahiran pertama di Jakarta Aquarium & Safari (JAQS) yaitu dua bayi Penguin Humboldt (Spheniscus humboldti). Bayi penguin jantan ini telah diberi nama Flip dan Flop melalui sayembara yang melibatkan ratusan peserta di Instagram.
(Dua bayi harimau jantan, Bima dan Bisma lahir pada 24 September 2024 di The Grand Taman Safari Prigen. Video: Dok. Instagram Taman Safari Indonesia/@tamansafari.id)
Kini, JAQS menjadi rumah bagi delapan ekor Penguin Humboldt. Penguin Humboldt yang berasal dari pantai Pasifik Peru dan Chile ini memberikan pengalaman edutainment kepada pengunjung, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melestarikan satwa langka seperti penguin yang populasinya kian terancam.
Baca juga: Menangkap Pesona Satwa Liar dalam Karya Visual
Setelah itu ada juga, kelahiran bayi Owa Agilis atau Owa Ungko (Hylobates agilis) yang menggemaskan dari Solo Safari, menjadi tempat kedua kelahiran satwa. Bayi owa ini lahir dari pasangan Galih dan Shinta. Bayi jantan yang diberi nama Ron ini menambah jumlah populasi owa ungko di Solo Safari menjadi enam individu.
Ron lahir dengan kondisi sehat dan sudah dapat disaksikan langsung oleh para pengunjung. Kehadiran Ron menjadi tonggak penting dalam upaya konservasi spesies ini, yang dikenal terancam oleh perburuan dan hilangnya habitat akibat deforestasi. Ron sekarang berumur tiga bulan.
Selain itu The Grand Taman Safari Prigen, juga merayakan kehadiran keluarga baru dari pasangan harimau benggala (Panthera tigris), Kayla dan Anji.
Dua bayi harimau jantan yang diberi nama Bima dan Bisma lahir pada 24 September 2024. Saat ini, kedua bayi harimau tersebut masih berada di bawah perawatan intensif dan pemantauan ketat oleh tim konservasi.
(Klahiran bayi Owa Ungko (Hylobates agilis) yang menggemaskan dari Solo Safari. Video: Dok. Instagram Solo Safari/@solosafari.id)
Dengan kelahiran ini, Taman Safari kini melindungi total 17 harimau benggala, memperkuat peran penting lembaga ini dalam konservasi spesies yang statusnya rentan di alam liar.
“Kelahiran spesies-spesies ini adalah wujud nyata dari keberhasilan program pengembangbiakan dan konservasi yang kami jalankan. Kami terus berupaya memberikan yang terbaik untuk melestarikan satwa-satwa langka, menjaga kesejahteraan mereka, dan memastikan keanekaragaman genetik yang esensial bagi ekosistem global,” ujar Alexander Zulkarnain SVP Marketing.
Sebagai bagian dari program edukasi dan konservasi, Taman Safari Indonesia senantiasa melibatkan pengunjung dalam berbagai aktivitas yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan perlindungan satwa.
Dengan pendekatan yang menggabungkan hiburan dan pendidikan, lembaga ini terus berupaya menginspirasi generasi mendatang untuk mencintai dan melindungi satwa liar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Momen berharga ini menjadi bukti nyata upaya konservasi yang berkelanjutan, pelestarian satwa langka, dan dedikasi terhadap perlindungan keanekaragaman hayati Indonesia dan dunia.
Kelahiran pertama di Jakarta Aquarium & Safari (JAQS) yaitu dua bayi Penguin Humboldt (Spheniscus humboldti). Bayi penguin jantan ini telah diberi nama Flip dan Flop melalui sayembara yang melibatkan ratusan peserta di Instagram.
(Dua bayi harimau jantan, Bima dan Bisma lahir pada 24 September 2024 di The Grand Taman Safari Prigen. Video: Dok. Instagram Taman Safari Indonesia/@tamansafari.id)
Kini, JAQS menjadi rumah bagi delapan ekor Penguin Humboldt. Penguin Humboldt yang berasal dari pantai Pasifik Peru dan Chile ini memberikan pengalaman edutainment kepada pengunjung, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya melestarikan satwa langka seperti penguin yang populasinya kian terancam.
Baca juga: Menangkap Pesona Satwa Liar dalam Karya Visual
Kelahiran bayi Owa Ungko
Setelah itu ada juga, kelahiran bayi Owa Agilis atau Owa Ungko (Hylobates agilis) yang menggemaskan dari Solo Safari, menjadi tempat kedua kelahiran satwa. Bayi owa ini lahir dari pasangan Galih dan Shinta. Bayi jantan yang diberi nama Ron ini menambah jumlah populasi owa ungko di Solo Safari menjadi enam individu.
Ron lahir dengan kondisi sehat dan sudah dapat disaksikan langsung oleh para pengunjung. Kehadiran Ron menjadi tonggak penting dalam upaya konservasi spesies ini, yang dikenal terancam oleh perburuan dan hilangnya habitat akibat deforestasi. Ron sekarang berumur tiga bulan.
Selain itu The Grand Taman Safari Prigen, juga merayakan kehadiran keluarga baru dari pasangan harimau benggala (Panthera tigris), Kayla dan Anji.
Dua bayi harimau jantan yang diberi nama Bima dan Bisma lahir pada 24 September 2024. Saat ini, kedua bayi harimau tersebut masih berada di bawah perawatan intensif dan pemantauan ketat oleh tim konservasi.
(Klahiran bayi Owa Ungko (Hylobates agilis) yang menggemaskan dari Solo Safari. Video: Dok. Instagram Solo Safari/@solosafari.id)
Dengan kelahiran ini, Taman Safari kini melindungi total 17 harimau benggala, memperkuat peran penting lembaga ini dalam konservasi spesies yang statusnya rentan di alam liar.
“Kelahiran spesies-spesies ini adalah wujud nyata dari keberhasilan program pengembangbiakan dan konservasi yang kami jalankan. Kami terus berupaya memberikan yang terbaik untuk melestarikan satwa-satwa langka, menjaga kesejahteraan mereka, dan memastikan keanekaragaman genetik yang esensial bagi ekosistem global,” ujar Alexander Zulkarnain SVP Marketing.
Sebagai bagian dari program edukasi dan konservasi, Taman Safari Indonesia senantiasa melibatkan pengunjung dalam berbagai aktivitas yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan perlindungan satwa.
Dengan pendekatan yang menggabungkan hiburan dan pendidikan, lembaga ini terus berupaya menginspirasi generasi mendatang untuk mencintai dan melindungi satwa liar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)