Operasi menghancurkan ISIS di markas terakhirnya kembali dilanjutkan SDF sejak Jumat pekan kemarin. Namun kemajuan operasi melambat karena ternyata masih ada ratusan warga sipil di basis pertahanan ISIS, yang disebut SDF hanya seluas 700 meter per segi.
"Lebih dari 800 orang telah keluar dari Baghouz sejak kemarin hingga hari ini. Sebagian dari mereka adalah militan yang menyerah, dan sisanya wanita serta anak-anak," ucap seorang juru bicara wanita dari SDF, seperti dilansir dari laman AFP, Senin 4 Maret 2019.
Melalui teropong dari posisi SDF di luar Baghouz, koresponden AFP melihat ada pria berlutut di tanah yang kemudian digiring menuju truk. Sejumlah wanita berpakaian serta hitam serta anak-anak juga ikut digiring ke truk.
SDF mengatakan para militan yang menyerah beserta keluarga mereka akan dibawah ke kamp dekat Baghouz. Di sana, mereka semua akan diperiksa secara seksama.
"Kami memperlambat penyerangan di Baghouz karena masih ada segelintir warga sipil yang dijadikan perisai manusia," tutur jubir lainnya dari SDF, Mustefa Bali.
Meski jumlahnya kalah jauh dibanding SDF, sekelompok kecil militan ISIS masih bertahan di Baghouz. Menurut SDF, sebagian besar dari militan tersisa ini adalah warga negara asing yang bergabung dengan ISIS.
Sekelompok terakhir militan ini menggunakan penembak jitu, jaringan terowongan dan sabuk bom bunuh diri untuk bertahan dari serangan SDF.
Minggu kemarin, delapan militan meledakkan diri mereka saat bertahan di Baghouz. Suara ledakan dari tiga bom juga terdengar di desa kecil tersebut.
Para komandan SDF berulang kali menyatakan bahwa ISIS sudah hampir dapat dikalahkan sepenuhnya di Baghouz. "Mungkin membutuhkan waktu empat atau lima hari ke depan untuk menang, tergantung dari berapa banyak jumlah militan tersisa," sebut seorang komandan SDF, Sefqan.
Baca: Asap Hitam Membubung Tinggi dari Markas Terakhir ISIS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News