Program vaksinasi Ebola sejauh ini telah diikuti sekitar 25 ribu warga DR Kongo. Namun, Menteri Kesehatan Oly Ilunga mengatakan sejumlah pemberontak terus mengganggu aktivitas tim medis di lapangan.
September lalu, sebuah grup pemberontak menyerang tim medis yang sedang menjalankan program vaksinasi di Beni. Ini merupakan wabah Ebola kali kesepuluh di DR Kongo sejak 1976.
Seperti dikutip dari kantor berita BBC, Minggu 11 November 2018, Kemenkes DR Kongo menyebut 291 kasus Ebola telah terkonfirmasi, dengan kematian mencapai 201. Wabah terbaru Ebola ini mulai terjadi sejak Juli lalu.
Misi Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan kepada para pemberontak untuk tidak mengganggu upaya pemerintah dalam memerangi Ebola.
"Tim kami menghadapi ancaman, serangan fisik, penghancuran peralatan dan penculikan," ucap Ilunga.
"Dua kolega kami dari Unit Medis Respons Cepat tewas dalam sebuah serangan," lanjut dia.
Pekan lalu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesys, mengatakan bahwa faktor keamanan merupakan tantangan berat dalam menghadapi wabah Ebola di DR Kongo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News