Pernyataan muncul di hari ketiga operasi. Langkah ini diharapkan menjadi dorongan kuat untuk mengusir ISIS dari kota kedua terbesar di Irak tersebut.
Juru bicara Komando Operasi Militer Gabungan, Brigjen Yahya Rasool, mengatakan kepada Associated Press bahwa wilayah seluas hampir 123 kilometer per segi di selatan Mosul telah diduduki pemerintah sejak operasi dimulai pada Minggu 19 Februari 2017.
"Sekarang pasukan kami sepenuhnya mengontrol bukit Abu Saif yang strategis dan menghadap bandara Mosul, serta persimpangan Hamam al-Alil di jalan raya utama menuju kota itu," kata Rasool.
Pasukan elite Irak telah bergerak untuk bergabung dengan tentara reguler dan pasukan keamanan di medan tempur, tambah dia, tanpa menyebut soal langkah berikutnya yang akan diambil.
Sementara itu saluran TV pemerintah Irak menyiarkan rekaman yang menunjukkan pesawat jet tempur terbang ke posisi ISIS, diikuti kendaraan dan personel di bagian barat Mosul. Laporan itu tidak mengatakan kapan serangan udara berlangsung.
Baca: 350 Ribu Anak Terjebak dalam Operasi Militer di Mosul Barat
Kekuatan militer Irak sudah bersatu di medan tempur untuk menggelar tahap berikutnya: memasuki lingkungan perkotaan Mosul barat yang dipenuhi jalan-jalan tua dan sempit. Wilayah ini dipadati sekitar 750.000 orang.
Mosul, yang sekarang merupakan markas terakhir ISIS di Irak, jatuh ke tangan kelompok ekstremis itu pada musim panas 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News