"Pasukan Irak dan sekutu mereka, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, harus melakukan segala daya mereka untuk melindungi anak-anak dan keluarga mereka dari bahaya, dan menghindari bangunan sipil seperti sekolah dan rumah sakit karena mereka mendorong perang lebih dalam ke kota," kata Direktur lembaga amal di negara Irak Maurizio Crivallero seperti dikutip AFP, Minggu 19 Februari 2017.
Ribuan anak-anak tersebut tidak bisa dievakusi lantaran dinilai terlalu berisiko untuk keselamatan. Kelompok ISIS tidak segan melakukan eksekusi dengan menempatkan pasukan penembak jitu dan ranjau darat.
"Ini adalah pilihan suram bagi anak-anak di Mosul Barat sekarang. Bom, baku tembak dan kelaparan jika mereka tinggal. Atau eksekusi dan penembak jitu jika mereka mencoba untuk melarikan diri," kata Crivallero.
Ia meminta pemerintah setempat memperhatikan keberadaan anak-anak. Logistik makanan dan obat-obatan kini sangat diperlukan.
"Rute aman bagi warga sipil juga harus dibentuk sesegera mungkin," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News