Berbicara dalam konferensi pers gabungan bersama kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini di Brussel, Kerry mengatakan dirinya belum menerima permintaan dari Ankara untuk mengekstradisi Gulen.
"AS memiliki proses resmi untuk permohonan ekstradisi. Turki harus mengirim bukti, bukan tuduhan," ujar Kerry, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (18/7/2016).
Kerry juga telah memberitahu Menlu Turki Mevlut Cavusoglu bahwa ekstradisi harus didasari "landasan hukum."
Sementara itu di Gedung Putih, juru bicara Josh Earnest membantah keras tuduhan bahwa AS sengaja melindungi Gulen. Ia menyebut klaim semacam itu "tidak benar secara faktual."
Earnest mengatakan jika Turki sudah mengajukan permohonan ekstradisi secara formal, maka AS akan secara hati-hati mempertimbangkannya dengan didasari Perjanjian Ekstradisi yang sudah ada dalam undang-undang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Gulen berada di balik kudeta. Gulen membantahnya, dan balik menuduh bahwa Erdogan merekayasa kudeta demi menjaga kekuasaannya.
Sementara itu Turki menahan total 103 jenderal dan admiral setelah percobaan kudeta yang berakhir gagal.
Kudeta yang berawal pada Jumat malam berakhir gagal, hanya lima jam setelah dimulai. Pasukan loyalis Presiden Recep Tayyip Erdogan berhasil menggagalkan usaha faksi militer yang sempat memblokade sejumlah ruas jalan dengan tank. Percobaan kudeta ini telah menewaskan lebih dari 290 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id