Seorang petugas kesehatan membuat larutan klorin di tengah ancaman wabah Ebola di sebuah kota di Uganda yang berbatasan dengan RD Kongo, 13 Juni 2019. (Foto: AFP/ISAAC KASAMANI)
Seorang petugas kesehatan membuat larutan klorin di tengah ancaman wabah Ebola di sebuah kota di Uganda yang berbatasan dengan RD Kongo, 13 Juni 2019. (Foto: AFP/ISAAC KASAMANI)

Kasus Ebola Muncul di Kota Terbesar RD Kongo Timur

Willy Haryono • 15 Juli 2019 10:13
Goma: Kasus perdana penyakit Ebola telah terkonfirmasi di Goma, kota terbesar di Republik Demokratik Kongo bagian timur, sejak wabah tersebut mulai terdeteksi pada Agustus tahun lalu.
 
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan RD Kongo, pasien perdana Ebola di Goma adalah seorang pastor di sebuah gereja. Ia diketahui sering memegang tangan semua orang di gereja, "termasuk mereka yang sakit."
 
Gejala yang dialami pastor tersebut pertama kali muncul pada Selasa pekan kemarin di Butembo, salah satu kota yang terkena imbas wabah Ebola.

Jumat kemarin, dia meninggalkan Butembo dan bertolak menuju Goma dengan menggunakan bus. Ia tiba di Goma, ibu kota dari provinsi Kivu Utara, pada Minggu 14 Juli.
 
"Hasil tes laboratorium mengonfirmasi dirinya positif Ebola," tutur Kemenkes RD Kongo, dikutip dari laman AFP, Senin 15 Juli 2019.
 
"Karena pasien (Ebola) ini dapat teridentifikasi dengan cepat, begitu juga dengan semua penumpang bus asal Butembo, risiko penyebaran penyakit di kota Goma relatif rendah," lanjutnya.
 
Total 18 penumpang dan sopir bus yang mungkin melakukan kontak dengan pasien akan mendapatkan vaksinasi pada Senin ini.
 
Pekerja kesehatan di Goma telah divaksinasi sejak Desember tahun lalu, sejak wabah Ebola melanda Butembo yang berjarak sekitar 300 kilometer ke arah utara. Kedua kota dipisahkan oleh infrastruktur jalan raya yang memprihatinkan. Perjalanan antar kedua kota juga berbahaya karena adanya sejumlah kelompok bersenjata
 
Data terbaru Kemenkes RD Kongo mencatat wabah terbaru Ebola ini telah menewaskan 1.655 orang, dan 694 dilaporkan telah berhasil sembuh. Sebanyak 160.239 orang juga telah divaksinasi terkait wabah.
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awalnya berharap dapat menekan penyebaran RD Kongo lewat penyaluran vaksin baru. Namun upaya menangani krisis Ebola di RD Kongo ini terganggu serangan sejumlah kelompok bersenjata yang beberapa kali menyerang pusat perawatan dan juga membunuh staf kesehatan.
 
Baca: Fasilitas Ebola di RD Kongo Diserang, Satu Polisi Tewas

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan