Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

Erdogan: Kematian Jenderal Soleimani Tak Bisa Dibiarkan

Fajar Nugraha • 06 Januari 2020 09:13
Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pembunuhan terhadap pemimpin Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani harus diikuti dengan tanggapan. Menurutnya harus ada pihak yang bertindak.
 
"Saya percaya pembunuhan komandan dari eselon atas negara mana pun tidak boleh dibiarkan begitu saja," kata pemimpin Turki itu di CNN Turk, pada Minggu, 5 Januari 2020 yang dikutip Anadolu, Senin, 6 Januari 2020.
 
Erdogan menunjukkan bahwa dalam panggilan telepon terakhir dia meminta Presiden AS Donald Trump untuk "menahan diri dari eskalasi dengan Iran."

"Sangat penting sekarang untuk mengendalikan krisis yang dapat membahayakan semua pihak yang terkait," tambah Erdogan.
 
Pada 3 Januari, Pentagon melaporkan bahwa serangan rudal di dekat bandara Baghdad telah menewaskan Jenderal Qasem Soleimani. Menurut pihak AS, operasi itu defensif, karena ditujukan untuk melindungi pasukan AS yang ditempatkan di Timur Tengah. Washington menilai serangan yang direncanakan oleh jenderal Iran dapat menyebabkan kematian ratusan orang Amerika dan Irak.
 
Setelah serangan itu, Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran berjanji pada sesi darurat untuk melakukan ‘balas dendam’ terhadap mereka yang terlibat dalam pembunuhan Soleimani.
 
Dalam panggilan telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menampik serangan itu sebagai tindakan terorisme oleh AS. Sementara melalui surat yang disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB pada Jumat, Teheran diminta untuk ‘mencela langkah kriminal ilegal’ dan juga menyatakan haknya untuk membela diri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan