Juru bicara negara bagian Zamfara di parlemen Nigeria, Sunusi Rikiji, mengatakan kepada awak media bahwa bentrokan terjadi di desa Sakajiki di area Kauran Namoda, pada Selasa 2 April.
"Kami menerima laporan bahwa sejumlah milisi dari kalangan warga sipil menghadapi sekelompok bandit di hutan, yang berujung pada kematian sedikitnya 50 orang," ujar Rikiji, dilansir dari laman Press TV, Sabtu 6 April 2019.
Ia menambahkan para korban tewas adalah milisi warga dan beberapa penduduk yang dibawa untuk membantu melawan bandit. Rikiji mengingatkan warga Nigeria, terutama di Zamfara, untuk tidak nekat menghadapi bandit. Ia menegaskan, menghadapi bandit adalah tugas pasukan keamanan.
Selama ini, sejumlah warga di Zamfara sengaja membentuk grup sendiri untuk melawan bandit. Mereka beralasan personel keamanan Nigeria di Zamfara kurang memadai, terutama di daerah-daera terpencil.
Desember lalu, sekitar 8.500 milisi dari kalangan warga secara resmi diberdayakan untuk membantu militer dan aparat polisi Nigeria dalam menghadapi sejumlah grup kriminal.
Nigeria menghadapi sejumlah tantangan keamanan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan dari kelompok Boko Haram yang terafiliasi Islamic State (ISIS). Banyaknya grup militan membuat aparat keamanan Nigeria kewalahan.
Presiden Nigeria Muhammad Buhari pun mendapat kritik tajam. Ia dinilai tidak mampu dalam melindungi kehidupan warga di sejumlah wilayah rawan serangan militan.
Di Zamfara, seorang kepala desa meminta pemerintah Nigeria untuk memberikan senapan mesin kepada milisi dari kalangan warga. Ia menegaskan warga mampu melindungi diri mereka sendiri jika memiliki senjata yang memadai.
Baca: Kelompok Pencuri Ternak Bunuh 23 Orang di Nigeria
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News