Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara di hadapan parlemen di Teheran, 15 Agustus 2017. (Foto: AFP/ATTA KENARE)
Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara di hadapan parlemen di Teheran, 15 Agustus 2017. (Foto: AFP/ATTA KENARE)

Iran Ancam Abaikan Kesepakatan Nuklir Jika AS Terus Jatuhkan Sanksi

Marcheilla Ariesta • 16 Agustus 2017 10:12
medcom.id, Teheran: Presiden Iran Hassan Rouhani mengancam bakal keluar dari perjanjian nuklir bila Amerika Serikat (AS) terus menambahkan sanksi baru ke negaranya.
 
Rouhani menyampaikan ancamannya dalam sebuah pidato di parlemen. Menyerukan kepada sejumlah sekutu AS, Rouhani menyebut Negeri Paman Sam 'bukan pasangan yang baik'.
 
Dilansir laman AFP, Rabu, 16 Agustus 2017, pernyataan Rouhani keluar usai Teheran melakukan uji coba rudal dan pemogokan lantaran kesepakatan nuklir mereka di bawah tekanan sanksi-sanksi baru AS. Sementara itu, AS menuding Iran yang lebih dahulu melanggar semangat kesepakatan.

"Mereka yang mencoba kembali ke bahasa ancaman dan sanksi. Jika Washington tetap bertahan dengan sanksi-sanksi baru mereka, saya peringatkan, Iran siap keluar dari kesepakatan nuklir 2015 yang sudah kita tandatangani bersama," kata Rouhani.
 
"Saya bisa pastikan, dala hitungan jam dan hari, kita akan kembali ke situasi sebelumnya yang jauh lebih kuat," imbuhnya.
 
Iran lebih memilih untuk tetap menggunakan kesepakatan nuklir, yang dia sebut 'model kemenangan untuk perdamaian dan diplomasi mengenai perang dan uniteralisme', walaupun ini bukan pilihan satu-satunya.
 
Baca: Rouhani: Iran Tidak Butuh Izin Siapapun untuk Membuat Misil
 
Rouhani mengatakan Trump telah menunjukkan dia adalah mitra yang tidak dapat diandalkan, bukan hanya untuk Iran, tapi juga untuk para sekutunya.
 
"Dalam beberapa bulan terakhir, dunia telah menyaksikan bahwa AS, selain janjinya yang terus-menerus dan berulang-ulang dalam JCPOA (kesepakatan nuklir), telah mengabaikan beberapa kesepakatan global lainnya, dan menunjukkan kepada apra sekutu bahwa AS bukanlah mitra yang baik, "katanya.
 
Pada 2015 saat AS di bawah pemerintahan Barack Obama, Washington dan Teheran menandatangani kesepakatan nuklir. Sebagai gantinya, sanksi ekonomi yang diberikan ke Iran dicabut.
 
Sayangnya, di bawah pemerintahan Trump, AS kembali memberikan sanksi kepada Iran. Sebagai bentuk Protes atas sanksi baru, Iran kembali melakukan uji coba rudal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan