Pasukan Suriah di wilayah pertempuran (Foto: AFP)
Pasukan Suriah di wilayah pertempuran (Foto: AFP)

Tentara Suriah Ambil Alih Kendali atas Aleppo

Arpan Rahman • 23 Desember 2016 13:43
medcom.id, Aleppo: Tentara Suriah telah merebut kembali kendali penuh atas kota hancur, Aleppo. Pihak militer berkata, Kamis 22 Desember, mereka mencetak kemenangan terbesar terhadap kekuatan oposisi sejak perang saudara meletus pada 2011.
 
Pengumuman itu muncul setelah kesepakatan bersejarah evakuasi yang mengakhiri serangan ganas sebulan dilancarkan di Aleppo timur oleh pasukan pemerintah dan sekutu milisi.
 
Operasi berakhir dalam pertempuran yang berlangsung hampir empat setengah tahun, dan mengubah kota ini menjadi simbol pertumpahan darah dan kehancuran bagi seluruh dunia.
 
Ribuan penduduk di bagian barat Aleppo --yang tetap di bawah kendali rezim selama konflik-- turun ke jalan-jalan, meneriakkan slogan-slogan dan berteriak gembira meskipun diliputi cuaca dingin yang ekstrim.
 
(Baca: Konvoi Terakhir Tinggalkan Aleppo Timur).
 
Iring-iringan mobil mengular panjang, supirnya membunyikan klakson, dan di alun-alun kota, anak-anak melukis warna bendera Suriah di pipi mereka.
 
"Sukacita kami sangat besar. Kehidupan kembali lagi ke Aleppo hari ini," kata pengacara Omar Halli, yang memperkirakan "kemenangan di seluruh Suriah," seperti dilansir AFP, Jumat (23/12/2016). 
 
Sebuah pernyataan militer mengatakan, komando "mengumumkan kembalinya keamanan untuk Aleppo setelah bebas dari terorisme dan teroris, serta kepergian mereka yang sebelumnya berkuasa di sana".
 
Seorang pejabat pemberontak mengatakan kekalahan itu merupakan pukulan besar bagi pemberontakan melawan Presiden Bashar al-Assad.
 
"Di tingkat politik, ini kerugian besar," kata Yasser al-Youssef dari kelompok pemberontak Nureddin al-Zinki kepada AFP.
 
"Untuk revolusi, itu adalah masa kemunduran dan titik balik yang sulit," sambungnya.
 
Pengumuman tentara datang setelah televisi pemerintah menyatakan konvoi terakhir terdiri dari empat bus yang membawa pemberontak dan warga sipil telah meninggalkan Aleppo timur dan tiba di distrik Ramussa yang dikuasai pemerintah di selatan kota.
 
Sebelumnya, Palang Merah mengatakan lebih dari 4.000 pejuang telah meninggalkan wilayah yang dikuasai pemberontak di tahap akhir evakuasi.
 
Pukulan Terbesar bagi Pemberontak
 
Jatuhnya Aleppo timur menjadi pukulan terbesar bagi gerakan pemberontak Suriah dalam konflik hampir enam tahun, yang telah menewaskan lebih dari 310.000 orang.
 
Kemenangan ini membuat pemerintah mengendalikan lima kota utama negara itu: Aleppo, Homs, Hama, Damaskus, dan Latakia.
 
Konflik Suriah dimulai dengan protes anti-pemerintah pada Maret 2011 tetapi terperosok ke dalam perang saudara setelah tindakan keras pemerintah yang brutal mengatasi perbedaan pendapat.
 
Kemenangan Assad di Aleppo merupakan keuntungan bagi sekutunya di Moskow dan Teheran dan kekalahan bagi pendukung oposisi, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan beberapa negara Barat.
 
"Pembebasan Aleppo tidak hanya kemenangan bagi Suriah tetapi juga bagi mereka yang benar-benar memberikan kontribusi guna memerangi terorisme, terutama Rusia dan Iran," kantor berita negara SANA mengutip maklumat Assad sebelum pengumuman militer.
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan