Dilansir dari Reuters, keempat negara itu antara lain Israel, Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis. Keempat negara itu akan memulai booster vaksin dalam waktu dekat demi meningkatkan imunitas warga di tengah lonjakan covid-19.
Keputusan itu bertentangan dengan imbauan WHO yang meminta negara-negara menunda penyuntikkan booster vaksin hingga akhir September. Penundaan ini penting agar tak terjadi ketimpangan distribusi vaksin global.
Berikut pernyataan keempat negara yang akan tetap melanjutkan booster vaksin covid-19 meski ditentang WHO.
Israel
Israel sendiri sudah memulai kampanye booster vaksin covid-19 sejak bulan lalu. Perdana Menteri Israel, Naftali Bennet mengatakan bahwa, negaranya tetap memberikan suntikan dosis ketiga kepada 60 persen dari 9,3 juta populasi yang sudah menerima vaksin lengkap."Israel akan tetap melakukan hal yang dapat berkontribusi besar untuk pengetahuan global," kata Bennett dalam siaran langsung di Facebook, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Menurutnya, Israel memiliki kontribusi penting sebagai salah satu negara yang akan mempelajari efek samping booster vaksin covid-19. Sehingga, negara lain akan mengetahui efek atau kasiat apa yang akan didapat dari penyuntikkan vaksin dosis ketiga.
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga berencana memberikan booster vaksin covid-19 dalam waktu dekat. Sebab, Negeri Paman Sam ini terus mengalami lonjakan covid-19 dalam sepekan belakangan.Bahkan, Amerika Serikat melaporkan penambahan kasus lebih dari 100 ribu kasus pada Jumat, 6 Agustus 2021. Penasihat urusan pandemi untuk presiden Amerika Serikat, Anthony Fauci mengatakan, suntikan dosis ketiga vaksin covid-19 sangat diperlukan dan harus dilakukan sesegera mungkin.
Baca: WHO Inginkan Penggunaan Booster Vaksin Covid-19 Ditunda
Jerman
Jerman akan memulai suntikan ketiga vaksin covid-19 untuk warga lanjut usia (lansia) mulai September 2021. Suntikan ini diperlukan agar lansia tetap kuat di tengah ancaman varian Delta."Kemungkinan vaksin booster pada September dimaksudkan untuk memastikan bahwa mereka yang sangat berisiko dilindungi secara memadai. Seperti kelompok risiko termasuk pasien immunocompromised (imunitas rendah), sangat tua dan penghuni panti jompo," kata Kementerian Kesehatan Jerman.
Jerman menyanggah pernyataan WHO yang menyatakan agar negara besar membantu negara kecil terlebih dahulu agar dapat memberikan vaksin terhadap warga setidaknya satu kali. Kementerian Kesehatan Jerman mengklaim pihaknya tetap akan mendonasikan 30 juta dosis vaksin covid-19 ke negara miskin.
Prancis
Mengikuti jejak ketiga negara itu, Prancis juga memutuskan melaksanakan penyuntikkan dosis ketiga kepada warga lanjut usia dan kelompok rentan mulai September mendatang. Hal itu diumumkan Presiden Prancis Emmanuel Macron beberapa waktu lalu."Dosis ketiga kemungkinan besar akan diperlukan, tidak untuk semua orang secara langsung, namun untuk sebagian besar yang rentan dan sebagian besar lansia," sebut Macron lewat Instagram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News