Juru bicara Kemenhan India, Letnan Kolonel Devender Anand mengatakan kepada awak media bahwa, "militer Pakistan melakukan pelanggaran gencatan senjata begitu saja tanpa ada provokasi di sektor Sunderbani" pada Selasa 5 Maret sekitar pukul 10.30 waktu setempat.
"Penembakan berlanjut hingga pukul 04.30 pagi. India membalas dengan kuat," lanjut dia, sepert disitat dari laman Sputnik, Rabu 6 Maret 2019.
Masih pada Selasa, Anand menyebut pasukan India dan Pakistan juga terlibat baku tembak di Rajouri dan Poonch. Satu tentara India dilaporkan terluka dalam pertempuran tersebut.
Senin kemarin, pasukan India dan Pakistan terlibat baku tembak di Kashmir. Aksi saling tembak itu terjadi setelah sempat ada 'masa tenang' usai keduanya bersitegang atas bom bunuh diri di Kashmir.
Grup Jaish-e-Mohammad (JeM) mengklaim bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Kashmir yang menewaskan 40 personel paramiliter India pada 14 Februari. New Delhi menuduh Islamabad mendukung grup tersebut, namun Pakistan membantah keras.
Pemerintah Pakistan di bawah Perdana Menteri Imran Khan sempat menawarkan India untuk bersama-sama mengusut bom bunuh diri Kashmir. Namun India menolaknya, dan justru melancarkan serangan udara di Pakistan yang diklaim telah menghancurkan kamp pelatihan militan.
Satu hari setelah serangan, Pakistan balas memasuki wilayah India dan menembak jatuh pesawat jet tempur. Seorang pilot India sempat ditahan, namun dipulangkan oleh Pakistan beberapa waktu lalu. PM Khan menyebut pemulangan itu sebagai "gestur perdamaian" untuk menurunkan ketegangan.
Sementara itu, Pakistan mengaku telah menangkap puluhan terduga militan JeM. "Sebanyak 44 terduga militan saat ini berada di dalam detensi pencegahan," kata sejumlah petinggi pemerintahan Pakistan.
Merespons perihal penangkapan terduga militan, Menteri Dalam Negeri Pakistan Azam Suleman Khan mengatakan kepada BBC bahwa jika tim investigasi menemukan "bukti kuat," maka mereka yang ditangkap akan diproses hukum. "Jika tidak ada bukti, maka akan dibebaskan," ungkapnya.
Baca: Pakistan Tangkap Puluhan Militan Terkait Bom Kashmir
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News