Dikutip dari laman BBC, Minggu 5 Mei 2019, sedikitnya lima orang meninggal dunia dan 63 lainnya terluka akibat imbas Siklon Fani.
Sekitar satu juga warga Bangladesh telah dievakuasi ke lokasi aman. Direktur Departemen Meteorologi Bangladesh mengatakan, "kekhawatiran mengenai bencana dahsyat sebagian besar telah berakhir."
Kekuatan Siklon Fani melemah saat bergerak dari India ke Bangladesh pada Sabtu 4 Mei. Namun Siklon Fani masih cukup kuat dan bisa membawa hujan deras yang menggenangi puluhan desa di wilayah dataran rendah.
Tercatat kecepatan angin dari Siklon Fani sempat mencapai 70 kilometer per jam.
Sejumlah rumah dilaporkan hancur diterjang Siklon Fani di distrik Noakhali. Di sana, dua anak-anak meninggal dunia dan 30 lainnya terluka. Dua korban tewas berusia 12 dan dua tahun.
Sedikitnya 16 orang di India tewas akibat Siklon Fani yang datang menerjang pada Jumat 3 Mei. Namun otoritas India khawatir jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi dari itu.
Pada 1999, sebuah siklon super di Teluk Bengali melanda pesisir Orissa selama 30 jam dan menewaskan 10 ribu orang.
Sejak saat itu, sistem peringatan siklon sudah lebih membaik, dan dapat memberikan waktu kepada otoritas setempat untuk mengevakuasi warga ke tempat aman. Kepala Menteri Orissa mengatakan evakuasi saat itu adalah yang terbesar dalam sejarah kehidupan manusia.
Baca: Badai Fani Paksa India Evakuasi 780 Ribu Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News