Kentaro Sonoura (kiri) berjabat tangan dengan Menlu Retno Marsudi di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu 20 Maret 2019. (Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Kentaro Sonoura (kiri) berjabat tangan dengan Menlu Retno Marsudi di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu 20 Maret 2019. (Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Jepang Butuh Lebih Banyak Tenaga Kerja Indonesia

Marcheilla Ariesta • 20 Maret 2019 21:39
Jakarta: Indonesia dan Jepang akan meningkatkan kerja sama di bidang tenaga kerja. Peningkatan dilakukan karena Negeri Sakura saat ini membutuhkan banyak tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.
 
"Ini merupakan bagian untuk meningkatkan hubungan bilateral kita. Kerangka nota kerja sama mengenai ketenagakerjaan akan segera dibuat antara Indonesia dan Jepang," tutur Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Jakarta, Rabu 20 Maret 2019.
 
Pembahasan mengenai ini diutarakan dalam pertemuan bilateral dengan Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Kentaro Sonoura di sela pertemuan High Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation di Jakarta.

Menlu Retno mengatakan, tenaga kerja yang dibutuhkan Jepang antara lain di bidang kesehatan, pertanian dan perikanan. "Pekan ini akan ada delegasi Jepang yang berkunjung ke Indonesia untuk memulai negosiasi di bidang ini," imbuhnya.
 
Beberapa waktu lalu, Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan siap membantu Jepang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Saat ini, Jepang membutuhkan tenaga kerja asing dalam jumlah yang sangat besar.
 
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemenaker Bambang Satrio Lelono saat menerima perwakilan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Perindustrian (METI) Jepang Yoko Ikeda.
 
Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah fokus terhadap program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karenanya, Menlu Retno menyebut Indonesia percaya diri dapat membantu Jepang.
 
Guna memuluskan langkah pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang, Satrio meminta Jepang segera merumuskan standar kebutuhan industri di negaranya, agar Indonesia bisa menyesuaikan kurikulum pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) sesuai standar Negeri Sakura.
 
Baca: Damai dan Sejahtera Alasan Utama Konsep Indo-Pasifik Indonesia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan