Segera setelah ASEAN Retreat para Menteri Luar Negeri selesai dilakukan di Yangon, Menlu Retno langsung terbang menuju Bangladesh untuk menemui Menlu Abul Hasan Mahmood Ali di Dhaka.
Pertemuan dengan Menlu Bangladesh selain akan membahas isu bilateral, juga akan digunakan untuk menekankan pentingnya hubungan baik Bangladesh-Myanmar. Menlu RI akan mendorong upaya memelihara hubungan baik, dan komunikasi harus terus ditingkatkan kedua Negara mengingat hal ini akan memberikan kontribusi positif terhadap penyelesaian masalah di Rakhine State.
"Hubungan baik antara Myanmar dan Bangladesh merupakan kunci utama pengelolaan isu pengungsi di perbatasan Myanmar-Bangladesh," ujar Retno, dalam rilis yang diterima Metrotvnews.com.
Baca: ASEAN Ambil Langkah Konkret Demi Stabilitas di Rakhine
Pesan mengenai pentingnya hubungan baik antara Myanmar dan Bangladesh disampaikan secara khusus Menlu RI dalam Pertemuan bilateral State Counselor Myanmar di Yangon tanggal 19 Desember, setelah Retreat Menlu ASEAN.
Menanggapi pandangan Indonesia tersebut, State Counsellor Suu Kyi sepakat memelihara hubungan baik dengan Bangladesh penting artinya. Pemerintah Myanmar mengapresiasi langkah Indonesia, dan menyampaikan rencana untuk segera mengirim Special Envoy ke Bangladesh dalam waktu dekat.
Pentingnya hubungan baik antara Myanmar dan Bangladesh juga disampaikan Menlu RI dalam Retreat ASEAN di Yangon dan ditanggapi secara positif oleh negara anggota ASEAN lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News