Partai politik tertua di Thailand ini berada di posisi keempat dalam pemungutan suara kemarin. Suara yang diperoleh pun tak mencapai target.
"Saya harus bertanggungjawab untuk ini. Saya mengundurkan diri dari kepemimpinan Partai Demokrat," kata Abhisit, dikutip dari Channel News Asia, Senin 25 Maret 2019.
Abhisit merupakan PM Thailand dari 2008 hingga 2011 silam. Sementara itu, partai petahana Prayut Chan-O-Cha mendulang suara melebihi target. Partai pro militer itu kini menduduki posisi puncak.
Baca: Prayut Chan-o-Cha Diperkirakan Kembali Pimpin Thailand
Komisi Pemilihan Umum melaporkan partai Prayut yaitu Palang Pracharat memimpin dengan 7,59 juta suara. Sementara itu partai yang masih terkait dengan mantan PM Thaksin Shinawatra menduduki posisi kedua dengan perolehan suara 7,12 juta suara.
Ada kekecewaan di kalangan masyarakat dengan perolehan sementara ini. Rakyat berharap Thailand dapat lepas dari cengkeraman kekuasaaan militer.
Bahkan, tagar #PrayforThailand mulai muncul di media sosial Twitter saat KPU mengumumkan hasil sementara. Beberapa orang mengatakan akan meninggalkan Thailand jika Prayut kembali menjadi perdana menteri.
Sementara itu, hasil resmi dari pemilu Thailand akan diumumkan KPU pada sore hari ini.
Para kandidat perdana menteri tahun ini adalah petahana Jenderal Prayut Chan-o-cha dari partai pro-militer Palang Pracharat, Sudarat Keyuraphan dari Partai Pheu Thai, Thanathorn Juangroongruangkit dari Partai Future Forward dan Abhisit Vejjajiva dari Partai Demokrat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id