Kejadian tersebut, yang dikatakan Pakistan tidak menelan korban jiwa atau memicu kerusakan, terjadi di tengah ketegangan kedua negara atas serangan bom bunuh diri di Kashmir beberapa hari lalu. Serangan bom di Kashmir tersebut menewaskan sedikitnya 40 personel paramiliter India.
New Delhi menuduh Islamabad "terlibat langsung" dalam serangan tersebut, yang diklaim dilakukan grup militan Jaishe-e-Mohammad. Pakistan membantah keras tudingan negara tetangganya tersebut.
Sejauh ini India belum secara resmi merespons tuduhan Pakistan soal pelanggaran batas wilayah udara. Namun sejumlah sumber mengatakan kepada sebuah media India bahwa 12 jet tempur memang telah melintas ke wilayah Pakistan dan menghancurkan sebuah kamp pelatihan grup militan.
Juru bicara angkatan bersenjata Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor mengatakan telah terjadi kontak antar jet tempur kedua negara pagi ini.
"Angkatan Udara India melanggar batas Line of Control," tulis Ghafoor di Twitter, sekitar pukul 05.00 waktu setempat. "Angkatan Udara Pakistan langsung terbang merespons. Pesawat India kemudian terbang berbalik arah," lanjutnya, seperti disitat dari laman AFP.
Ghafoor menyebut sejumlah pesawat India itu melanggar area Muzafarabad yang merupakan bagian dari Pakistan. Pesawat India itu kemudian menjatuhkan beberapa material yang jatuh di dekat Balakot. "Tidak ada korban atau kerusakan," tegas Ghafoor.
Balakot berjarak sekitar 80 kilometer dari perbatasan gencatan senjata bernama "Line of Control," yang didirikan untuk memisahkan antara Kashmir Pakistan dan Kashmir India.
Sebelumnya, militer Pakistan bertekad merespons dengan "kekuatan penuh" jika India memutuskan menyerang atas isu bom bunuh diri di Kashmir. Ghafoor mengatakan kepada awak media bahwa dirinya memiliki pesan sederhana kepada India: "Jangan macam-macam dengan Pakistan."
"Kami tidak berniat memulai perang. Tapi kami akan merespons dengan kekuatan penuh terhadap segala bentuk ancaman," tutur Ghafoor di Rawalpindi.
Baca: Pakistan Akan Membalas Jika India Menyerang atas Kashmir
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News