Latihan ini dilaksanakan di Semenanjung Korea sebagai respons atas uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru yang dilakukan oleh Korea Utara.
Latihan tersebut memperkuat komitmen aliansi militer antara AS, Korea Selatan, dan Jepang dalam menghadapi ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara.
Spesifikasi Teknis B-1B Lancer
.jpg)
Gambar: B-1B Dilihat dari Depan. (Domain Publik)
B-1B Lancer adalah pesawat pengebom strategis dengan panjang 44,5 meter, lebar sayap 41,8 meter, dan tinggi 10,4 meter.
Berat kosong pesawat ini adalah 87.100 kg, dengan berat maksimum saat lepas landas mencapai 216.400 kg. Pesawat ini ditenagai oleh empat mesin General Electric F101-GE-102 turbofan, masing-masing memberikan daya dorong sebesar 30.000 pon.
B-1B dapat mencapai kecepatan maksimum lebih dari 1.300 km/jam (Mach 1.25) dan memiliki jangkauan operasional hingga 12.000 km tanpa pengisian bahan bakar di udara.
Pesawat ini dirancang untuk terbang di ketinggian rendah dengan kecepatan tinggi untuk menghindari deteksi radar, menjadikannya sangat sulit dijangkau oleh sistem pertahanan udara musuh.
Selain itu, kemampuan untuk melakukan pengisian bahan bakar di udara memungkinkan misi jarak jauh yang lebih lama.
Kemampuan Persenjataan B-1B
B-1B Lancer memiliki kapasitas muatan hingga 34 ton persenjataan dan dilengkapi dengan tiga ruang senjata internal serta enam cantelan eksternal, yang memungkinkannya membawa berbagai jenis senjata.Senjata yang dapat dibawa meliputi bom berpemandu presisi, rudal jelajah, bom cluster, dan bom konvensional.
Untuk serangan presisi, B-1B dapat membawa Joint Direct Attack Munition (JDAM), yang meningkatkan akurasi serangan dalam segala kondisi cuaca.

Gambar: Rudal AGM-158 JASSM. (Dok. Angkatan Udara AS)
Selain itu, B-1B dapat membawa rudal AGM-158 JASSM (Joint Air-to-Surface Standoff Missile), rudal jelajah jarak jauh dengan jangkauan hingga 370 km, yang efektif untuk menghancurkan target bernilai tinggi dari jarak aman.
Pesawat ini juga dapat membawa bom cluster CBU-87 Combined Effects Munition, yang dirancang untuk menghancurkan target luas dan menciptakan berbagai jenis efek ledakan.

Gambar: B1-B Menjatuhkan Bom Mk-82. (Jaglavaksoldier/Youtube)
Bom konvensional seperti Mk-82 dan Mk-84 juga digunakan oleh B-1B untuk serangan langsung pada target strategis dan taktis.
B-1B juga dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik yang canggih untuk melindungi diri dari ancaman rudal dan deteksi radar musuh.
Sistem ini mencakup perangkat jamming, flare, dan chaff, yang membantu mengacaukan radar musuh dan menghindari rudal yang masuk, sehingga meningkatkan kemampuan bertahan dalam situasi pertempuran intens.
Kemampuan Operasional dan Modernisasi

Gambar: B-1B Dilihat dari Belakang. (Oletjens)
B-1B Lancer dirancang untuk melaksanakan misi pengeboman strategis dan taktis. Kemampuan operasionalnya yang fleksibel memungkinkan pesawat ini beradaptasi dengan berbagai jenis misi, termasuk serangan jarak jauh, dukungan udara jarak dekat, dan misi penindasan pertahanan udara musuh.
Pesawat ini sering kali digunakan untuk menunjukkan kekuatan udara AS di kawasan yang penuh ketegangan.
Modernisasi B-1B mencakup peningkatan sistem avionik, termasuk radar Synthetic Aperture Radar (SAR) untuk deteksi dan penargetan yang lebih baik.
Sistem komunikasi digital baru memungkinkan koneksi real-time dengan jaringan militer, meningkatkan efektivitas misi.
Modernisasi lainnya termasuk integrasi senjata pintar terbaru seperti JASSM dan peningkatan sistem peperangan elektronik untuk menghadapi ancaman modern.
B-1B juga telah dilengkapi dengan sistem penanggulangan rudal inframerah dan perangkat perang elektronik yang lebih canggih.
Program peningkatan ini memastikan B-1B tetap relevan dan efektif dalam lingkungan tempur yang terus berubah.
Kehadiran B-1B dalam latihan bersama dengan Korea Selatan dan Jepang pada November 2024 adalah respons tegas terhadap uji coba rudal balistik Korea Utara.
Dengan peningkatan teknologi dan modernisasi yang terus dilakukan, B-1B Lancer tetap menjadi bagian penting dari strategi pertahanan udara Amerika Serikat, siap menghadapi tantangan di seluruh dunia, termasuk kawasan penuh konflik seperti Asia Timur, Timur Tengah, dan Eropa Timur.
Baca Juga:
B-52: Pesawat Pengebom Nuklir AS untuk Melindungi Israel Lawan Iran
B-2 Spirit: Pesawat Siluman AS yang Bom Houthi di Yaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News