Delegasi Kazakhstan rayakan keanggotaan tidak tetap di DK PBB (Foto: AFP)
Delegasi Kazakhstan rayakan keanggotaan tidak tetap di DK PBB (Foto: AFP)

3D Bawa Kazakhstan Terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB

Fajar Nugraha • 29 Juni 2016 16:03
medcom.id, Jakarta: Kazakhstan berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Negara ini menjadi negara Asia Tengah pertama menjadi anggota tidak tetap DK PBB.
 
"Keanggotaan Kazakhstan didukung oleh 138 dari 193 anggota PBB, yang berpartisipasi dalam pemilihan. Kazakhstan menjadi negara Asia Tengah pertama yang terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2017-2018," ujar pejabat Kedutaan Besar Kazakshtan untuk Indonesia Gamzat Khairov, kepada Metrotvnews.com, Rabu (29/6/2016).
 
"Pemilihan Kazakhstan sebagai anggota DK PBB membuktikan kebijakan luar negeri dari Presiden  Nursultan Nazarbayev yang damai dan konstruktif, diterima oleh komunitas internasional," lanjutnya.
 
Menurut Khairov, keanggotaan Kazakhstan di DK PBB akan dimulai pada 1 Januari 2018 dan berakhir pada 31 Desember 2018. Posisi Kazakhstan menggantikan Malaysia yang sudah habis masa tugasnya.
 
(Baca: DK PBB Pilih Anggota Tidak Tetap Baru untuk Dua Tahun https://www.medcom.id/internasional/dunia/aNrL7pWk-dk-pbb-pilih-anggota-tidak-tetap-baru-untuk-dua-tahun)
 
Negara pecahan Uni Soviet ini mengumumkan kandidat sebagai anggota tidak tetap pada September 2013. Dasar pengajuan kandidat ini pada empat pilar, ketahanan pangan, keamanan pasokan air, ketahanan energi dan keamanan nuklir.
 
Kampanye 3D Kazakhstan menangkan posisi di DK PBB
 
Kementerian Luar Negeri Kazakhstan mengetengahkan kampanye 3D pada saat mengajukan keanggotaan di DK PBB. 3D itu berarti Dynamic, Dependable, Diverse! atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dinamis, bisa diandalkan dan memiliki keanekaragaman.

3D Bawa Kazakhstan Terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB
Menteri Luar Negeri Kazakhstan Erlan Idrissov (Foto: AFP)
 
 
Selama kampanye, Kazakhstan mengutamakan kelebihan-kelebihan yang diutarakan. Beberapa di antaranya adalah negara yang stabil, progresif dan damai. Mereka juga menyebut diri sebagai salah satu negara yang ekonominya berkembang dengan cepat.
 
Kemudian Kazakhstan juga dianggap sebagai pendukung keamanan nuklir dan ploriferasi. Mereka juga mengklaim tidak terkait dengan kekuatan politik global dan melakukan pendekatan seimbang kepada tiap aktor internasional.
 
Kazakhstan juga menyebut posisi mereka sebagai kontributor signifikan atas ketahanan pangan dan eneri. Kemudian juga sikap pro-aktif dalam melakukan mediasi.
 
Kemenlu Kazakhstan juga menegaskan bersedia untuk bekerja sama dengan negara lain dalam menjami keamanan. 
 
Isu lingkungan juga dibawa oleh Kazakhstan. Kekhawatiran meningkatnya level air laut menjadi perhatian utama dalam kampanyenya. Kepada DK PBB, Kazakhstan diharapkan bisa memberikan perspektif baru yang segar dan membangun.
 
Indonesia juga mengajukan diri sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 2019-2021. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir kepada Metrotvnews.com pada Rabu 29 Juni menyebutkan, proses pendekatan untuk meloloskan upaya ini masih terus berlangsung.
 
Selama ini Indonesia aktif dalam agenda yang dilakukan oleh PBB. Termasuk yang signifikan adalah kontribusi aktif dari Indonesia untuk pasukan perdamaian PBB. Indonesia pun menargetkan akan mengerahkan 4.000 pasukan yang terlibat dalam misi perdamaian PBB di dunia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan