PM Malaysia Mahathir Mohamad. (Foto: AFP)
PM Malaysia Mahathir Mohamad. (Foto: AFP)

Mahathir Bela Rusia dalam Peristiwa MH17

Sonya Michaella • 21 Juni 2019 07:48
Kuala Lumpur: Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan Rusia dijadikan kambing hitam atas peristiwa jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014 silam di Ukraina karena ditembak rudal.
 
Wilayah Ukraina timur saat itu dikuasai oleh separatis pro-Rusia. Kala itu, MH17 terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur. 
 
"Peristiwa itu menjadi politik karena menuduh Rusia melakukan penembakan. Bahkan sebelum pemeriksaan, sudah ada tuduhan ke Rusia. Lalu sekarang tim penyelidik mengatakan punya bukti," kata Mahathir, dikutip dari Channel News Asia, Jumat 21 Juni 2019.

Tim investigasi internasional yang dipimpin Belanda mengonfirmasi empat tersangka asal Rusia yaitu Sergey Dubinsky, Oleg Pulatov, Igor Girkin dan Leonid Kharchenko dari Ukraina. Surat perintah penangkapan internasional untuk keempatnya telah dirilis.
 
Baca: Menlu AS Tekan Rusia Adili Terduga Pelaku Jatuhnya MH17
 
Para tersangka diyakini bertanggungjawab meluncurkan rudal buatan dari Rusia ke Ukraina timur dengan tujuan menembak jatuh sebuah pesawat. 
 
"Saya tidak yakin bahwa Rusia terlibat. Saya harap semua orang dalam tim mencari kebenaran bukan hanya kabar burung," ucapnya.
 
Sementara itu, Rusia menyesalkan temuan tim investigasi yang menyebut Rusia adalah dalang dari penembakan MH17. Rusia menyebut temuan itu tidak berdasar. 
 
Rusia bersikeras tahun lalu bahwa rudal itu ditembakkan oleh pasukan Kiev, dan menambahkan bahwa rudal itu dikirim ke Ukraina di era Soviet.
 
Tim investigasi yang sama mengatakan pada Mei 2018 bahwa rudal anti-pesawat BUK yang menghantam Boeing 777 berasal dari brigade militer Rusia ke-53 yang berbasis di kota Kursk di barat daya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan