Peluncuran rudal balistik ini diawasi pula oleh pemimpin Korut, Kim Jong-un. Kantor berita Korut, KCNA, mengatakan bahwa uji rudal Pukguksong-2, adalah rudal jenis terbaru yang sangat strategis.
"Rudal ini mampu membawa hulu ledak nuklir. Rudal ditembakkan dari sudut tertinggi dan menggunakan mesin berbahan bakar padat," sebut KCNA, seperti dikutip BBC, Senin (13/2/2017).
Laporan KCNA juga menyebut bahwa Kim Jong-un sangat puas dengan peluncuran uji coba rudal balistik ini. Dikatakan Jong-un, rudal ini menambah kekuatan yang luar biasa bagi Korut.
Mengenai peluncuran rudal balistik perdana Korut di tahun 2017 ini, Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) menyebutnya sebagai provokasi bersenjata untuk menguji respon dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
"Rudal meluncur ke arah Timur Laut Jepang sekitar 500 kilo meter dengan ketinggian sekitar 550 kilo meter," tulis pernyataan resmi dari Kemenhan Korsel.
Peluncuran tersebut berlangsung pada pukul 07.55 pagi waktu setempat dari pangkalan udara Panghyon di Provinsi Pyongan Utara, Semenanjung Korea.
Kementerian Luar Negeri Korsel juga mengecam peluncuran rudal balistik tersebut. "Provokasi-provokasi Korut menunjukkan Kim Jong-un dengan sifat rezim irasionalitas dan sangat terobsesi mengembangkan nuklir," tegas pernyataan dari Kemenlu Korsel.
Saat ini, AS, Korsel dan Jepang juga telah meminta digelarnya pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membahas insiden tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News