Kim Jong-un dalam kongres Partai Pekerja di Pyongyang, 8 Mei 2016. (Foto: AFP/KCNA via KNS)
Kim Jong-un dalam kongres Partai Pekerja di Pyongyang, 8 Mei 2016. (Foto: AFP/KCNA via KNS)

Tiongkok Ragu Kim Jong-un Tidak akan Gunakan Senjata Nuklir

Willy Haryono • 09 Mei 2016 11:59
medcom.id, Beijing: Tiongkok meragukan pernyataan Kim Jong-un yang menyebut bahwa Korea Utara tidak akan menggunakan senjata nuklir kecuali jika kedaulatan negara mereka dilanggar. 
 
Beijing adalah pelindung diplomatik utama Pyongyang, serta sumber utama kerja sama perdagangannya. Namun hubungan kedua negara menjadi renggang karena ambisi Korut dalam mengejar senjata nuklir, dan juga Kim selama ini belum pernah datang ke Tiongkok. 
 
Dalam kongres Partai Pekerja yang disiarkan televisi KCNA pada akhir pekan kemarin, Kim menegaskan Korut adalah negara nuklir yang bertanggung jawab. Dirinya tidak akan menggunakan nuklir, kecuali jika kedaulatan Korut dilanggar. Kim juga berjanji akan bekerja sama dalam program denuklirisasi global. 

Namun komunitas internasional dan PBB sudah sejak lama mendesak agar Korut bersedia melucuti program nuklir dan misilnya. 
 
"Deklarasi Kim dibuat dari perspektif bahwa Korut saat ini sudah menjadi negara nuklir," tulis artikel di Global Times, media yang dekat dengan partai komunis Tiongkok, Senin (9/5/2016). 
 
"Namun sikapnya (Korut) belum berubah, begitu juga dengan kontradiksi terbesarnya dengan dunia luar yang masih belum terselesaikan," lanjutnya. 
 
Tiongkok Ragu Kim Jong-un Tidak akan Gunakan Senjata Nuklir
Kongres Partai Pekerja Korut di Pyongyang. Foto: AFP/KCNA
 
Global Times menuliskan bahwa sejumlah negara besar di dunia tidak akan mengubah kedudukannya untuk mengakui Korut sebagai negara nuklir. Disebutkan bahwa selama Pyongyang masih menolak menyerahkan senjata nuklirnya, maka normalisasi hubungan diplomatik dengan dunia luar tidak akan terjadi.
 
Tiongkok enggan mengambil langkah tegas terhadap Korut, karena takut jika terjadi krisis, maka gelombang pengungsi akan membanjiri negara. Tiongkok juga khawatir akan kemungkinan adanya pasukan Amerika Serikat di dekat perbatasan mereka, jika suatu saat Korut dan Korea Selatan berdamai menjadi satu kesatuan. 
 
Selama ini program nuklir Korut menjadi faktor utama berlangsungnya sejumlah latihan militer gabungan antara AS dengan Korsel di Semenanjung Korea. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan