Xi dijadwalkan berada di Pyongyang pada Kamis dan Jumat besok dalam memenuhi undangan pemimpin Korut Kim Jong-un.
Kunjungan dijadwalkan usai negosiasi isu nuklir antara Kim dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berakhir tanpa hasil berarti. Dua pertemuan Kim dan Trump di Singapura dan Vietnam tidak menghasilkan perjanjian apapun.
Sejumlah analis menilai kunjungan ke Korut ini merupakan pesan kepada Trump bahwa Xi memiliki pengaruh dan juga mendukung Kim.
Dalam kolom opini di koran Rodong Sinmun, Xi menuliskan bahwa Beijing siap membuat sebuah rencana gabungan dengan Pyongyang untuk mencapai "stabilitas permanen" di Asia Timur.
"Kami akan secara aktif berkontribusi terhadap perdamaian, stabilitas, perkembangan dan kesejahteraan regional lewat peningkatan komunikasi serta koordinasi dengan Korea Utara dan pihak-pihak lain dalam isu-isu Semenanjung Korea," tulis Xi, dikutip media AFP.
Tiongkok dan Korut berusaha memperbaiki hubungan dalam setahun terakhir setelah persahabatan kedua negara sempat memburuk. Korut sempat kesal terhadap Tiongkok yang mendukung rangkaian sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai isu misil balistik dan nuklir.
Lawatan Xi ke Korut akan menjadi kali pertama oleh presiden Tiongkok sejak Hu Jintao di tahun 2005.
Tahun ini menandai 70 tahun hubungan baik antara Tiongkok dan Korut. Dalam tulisannya, Xi menegaskan bahwa persahabatan kedua negara semakin menguat dari waktu ke waktu.
"Dalam 70 tahun terakhir, kami (Korut dan Tiongkok) terus melaju dalam perahu yang sama, bergerak di tengah hujan dan angin kencang," tulis Xi.
"Dapat dibilang, persahabatan ini tak tergantikan, bahkan dengan jutaan kekayaan," ungkapnya.
Baca: Presiden Tiongkok Kirim Surat untuk Kim Jong-un
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id