Menurut laporan Korean Central Television, Sabtu 3 Agustus 2019, Kim menyaksikan langsung uji coba peluncuran roket kaliber besar pada pagi hari. Tes dilakukan untuk memeriksa kemampuan sistem tersebut, seperti performa saat roket meluncur di udara dan tingkat akurasinya.
Dilansir dari KBS World Radio, Kim disebut-sebut mengaku puas atas hasil uji coba. Ia juga memuji sejumlah pejabat, ilmuwan dan teknisi di balik sistem roket terbaru itu.
Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal jarak pendek ini ditembakkan dari pantai timur Korut, tepatnya Yonghung, Provinsi Hamgyong Selatan.
Dua pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan peluncuran itu tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika. "Informasi awal menunjukkan peluncuran ini mirip dengan tes sebelumnya," kata salah satu sumber tersebut.
Ini adalah peluncuran rudal Korut yang ketiga kalinya dalam sepekan. Uji coba sebelumnya merupakan peringatan Pyongyang kepada Korea Selatan atas rencana latihan militer bersama dengan AS.
Presiden AS Donald Trump menegaskan sejumlah uji coba roket dan misil oleh Korut dalam beberapa hari terakhir bukanlah sebuah pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dibuatnya dengan Kim.
Namun, ia berpendapat peluncuran roket Korut itu mungkin saja dapat dikategorikan pelanggaran atas resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Trump menyebut saat bertemu Kim di Singapura tahun lalu, keduanya tidak membicarakan mengenai uji coba misil jarak pendek. Ia yakin Kim tidak akan melakukan pelanggaran yang dapat membuat AS kecewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News