Shin Kyuk-ho, 95, mendirikan Lotte Group di Tokyo pada akhir 1940-an. Kini, grup tersebut telah menelurkan banyak unit yang bergerak di bidang makanan, ritel dan bisnis di Korea Selatan serta Jepang.
Namun Lotte Group telah menjadi target penyelidikan sejak dua anak Shin disorot media atas perselisihan mereka terkait kekuasaan internal grup. Kedua anak itu saling serang di hadapan publik.
Seperti dikutip AFP, Shin, tiga anaknya dan seorang selir terjerat berbagai pasal kriminal di Pengadilan Distrik Pusat Seoul.
Shin yang menaiki kursi roda didakwa pasal penggelapan dana hingga USD119 juta atau setara Rp1,6 triliun dari sebuah firma yang menguntungkan sejumlah anggota keluarganya. Kejahatan ini berujung vonis empat tahun penjara.
Baca: Wakil Kepala Lotte Group Bunuh Diri
Meski divonis, pengadilan mengizinkan Shin tetap bebas atas dasar alasan kesehatan. Shin sudah berusia sangat lanjut dan mengalami beberapa penyakit, termasuk demensia.
Pengadilan Seoul menyatakan Shin telah merugikan Lotte Group hingga 77,8 miliar won dengan meminjamkan beberapa pusat perbelanjaan milik grup kepada putri tertua dan selirnya.
Anak perempuan Shin divonis dua tahun penjara, sementara hukuman untuk selirnya masih ditunda.
Kesalahan lain dari Shin adalah memberikan sejumlah uang kepada anaknya bernama Dong-joo dan seorang selir, dengan nilai hingga USD47,2 juta dalam bentuk gaji. Padahal, keduanya tidak bekerja di Lotte Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News