Sesaat setelah terkena telur, Anning berbalik badan dan memukul remaja tersebut. Salah satu pukulan mengenai kepala remaja tersebut.
Staf Anning kemudian memisahkan sang senator dari remaja tersebut. Seorang pendukung Anning menahan tubuh remaja tak dikenal itu ke lantai.
Diduga kuat insiden ini terkait perkataan kontroversial Anning mengenai penembakan di Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret yang menewaskan 49 orang. Anning menilai penembakan tersebut dipicu gelombang kedatangan imigran Muslim ke negara-negara Barat, termasuk Selandia Baru.
Seperti dilansir dari laman NZ Herald, polisi datang tak lama usai kejadian dan menggiring remaja tersebut. Juru bicara Kepolisian Victoria mengatakan remaja berusia 17 tahun itu dilepaskan tanpa dakwaan apapun, namun investigasi kejadian tetap berlanjut.
Media sosial Australia ramai membicarakan insiden tersebut. Sebuah laman penggalangan dana pun muncul, yang isinya mengajak masyarakat mengumpulkan uang untuk membantu biaya proses hukum remaja tersebut. Di laman itu juga disebutkan uang akan digunakan untuk membeli "lebih banyak telur."
Jumat kemarin, Perdana Menteri Australia mengecam keras pernyataan Anning. Dia menilai pernyataan Anning tentang imigran muslim menjadi penyebab penembakan di Selandia Baru sebagai sesuatu yang "menjijikkan."
"Pandangan semacam itu tidak memiliki tempat di Australia, apalagi Parlemen Australia," ucapnya.
Anning memicu kontroversi usai mengatakan, "penyebab pertumpahan darah di Selandia Baru hari ini karena imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik Muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru."
Dia mengingatkan rangkaian serangan di Eropa sejak 2015 hingga 2016. Salah satunya, ledakan bom yang dilakukan di sejumlah tempat di Kota Paris pada 2015.
"Mereka (muslim) mungkin menjadi korban hari ini, biasanya mereka adalah pelakunya," katanya.
Sementara itu, teroris pelaku penembakan di Christchurch, Brenton Tarrant, telah didakwa di pengadilan distrik Christchurch hari ini. Pria 28 tahun asal Australia itu hadir di ruang persidangan dengan mengenakan baju tahanan berwarna putih dan kedua tangannya terborgol.
Baca: Penembakan Selandia Baru, Trump Komentari Supremasi Kulit Putih
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News