Pria bermarga Zhang itu menghadiri jamuan makan malam bersama rekan sekantor dan bosnya pada tanggal 15 Juli. Saat itu, sang bos menawarkan hadiah uang tunai 20.000 yuan atau sekitar Rp43,5 juta pada siapapun yang bisa minum lebih banyak dari Zhang.
"Namun, jika dia (Zhang) kalah, dia harus membayar 10.000 yuan (Rp21,7 juta) untuk mentraktir seluruh perusahaan minum teh sore," kata rekan Zhang, dikutip dari Asia One, Jumat, 6 Oktober 2023.
Zhang kemudian berkompetisi dengan sejumlah karyawan lain, termasuk sopirnya sendiri untuk memenangkan hadiah tersebut.
Baca juga: 5 Warga Bantul Tewas usai Konsumsi Miras Oplosan |
Zhang Jatuh Koma
Menurut salah satu karyawan yang hadir pada jamuan makan malam tersebut, Zhang menenggak satu liter baiju dalam waktu 10 menit. Baiju sendiri merupakan minuman keras Tiongkok yang memiliki kandungan alkohol berkisar antara 35 dan 65 persen.Tak lama berselang, Zhang pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Di sana, pihak medis mendiagnosis Zhang keracunan alkohol parah, pneumonia aspirasi, serangan jantung, dan jatuh koma. Zhang kemudian dinyatakan meninggal dunia pada 3 Agustus 2023.
Baca juga: Gara-gara Pesta Miras, 13 Anak di Bawah Umur Diangkut ke Kantor Polisi |
Berita kematian Zhang sontak mengejutkan warganet. Publik mengkritik budaya minum yang sering terjadi di tempat kerja yang ada di Tiongkok.
“Di banyak wilayah di negara kita, masih ada budaya yang mengatakan, saat pesta atau makan malam, jika seorang tamu tidak minum atau minum terlalu sedikit, hal itu dianggap sebagai kurangnya keramahtamahan atau kehilangan muka,” komentar seseorang.
"Kapan tradisi berbahaya yang memaksa orang untuk minum alkohol ini akan berubah?"
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News